Polimerase, 'Mesin Fotokopi' Virus Corona untuk Replika Materi Genetiknya

2 Mei 2020 19:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polimerase dari virus corona SARS-CoV-2 melipatgandakan materi genetiknya. (warna biru dan merah). Foto: Lucas Farnung, Christian Dienemann, Hauke ​​Hillen/Max Planck Institute
zoom-in-whitePerbesar
Polimerase dari virus corona SARS-CoV-2 melipatgandakan materi genetiknya. (warna biru dan merah). Foto: Lucas Farnung, Christian Dienemann, Hauke ​​Hillen/Max Planck Institute
ADVERTISEMENT
Ketika menginfeksi seseorang, meterial genetik virus corona SARS-CoV-2 berlipat ganda dengan cepat. Material genetik ini terdiri dari untaian RNA tunggal yang panjang. Tugas memperbanyak RNA virus dilakukan oleh “mesin fotokopi” yang disebut polimerase.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti Max Planck Institute for Biophysical Chemistry di Göttingen, Jerman, berhasil menggambarkan proses polimerase RNA virus corona penyebab COVID-19 dalam struktur 3D. Hal ini disebut bakal membantu para ilmuwan meneliti bagaimana obat antivirus seperti remdesivir bekerja. Obat ini dapat menghambat polimerase.
“Mengingat pandemi saat ini, kami ingin membantu,” kata ujar Patrick Cramer, pemimpin penelitian sekaligus Direktur Max Planck Institute, dikutip laman situs Max Planck Society. "Kami memiliki pengalaman luas dalam mempelajari polimerase."
“Kami terkejut menemukan bahwa struktur polimerase virus corona istimewa, berbeda dari struktur lain yang telah kami selidiki sejauh ini,” ujar Hauke ​​Hillen, peneliti lain yang terlibat.
Adapun polimerase virus corona berikatan dengan RNA dengan cara yang sama seperti jenis virus lain. Namun, polimerase virus corona terdiri dari elemen tambahan yang mengikat RNA sampai tahap penyalinan material genetik dalam sel orang yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Fase ini sangat penting bagi virus corona karena genomnya yang terdiri dari sekitar 30.000 sekat pembentukan, dan karenanya sangat panjang, membuat penyalinan genetik menjadi tantangan besar.
Dengan mengungkap bagaimana polimerase virus corona dibangun secara detail, ilmuwan mendapat pemahaman baru terkait cara memerangi virus yang telah menelan lebih dari 200.000 korban jiwa ini. Pada penelitian selanjutnya, tim dari Max Planck Institute akan mengkaji bagaimana zat antivirus memblokir perkembangbiakan virus corona.
Gambar mikroskop elektron pemindaian bertanggal menunjukkan SARS-CoV-2 (bulat emas). Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS
"Banyak harapan bersandar pada remdesivir, yang secara langsung memblokir polimerase. Dengan struktur yang ada, dimungkinkan untuk mengoptimalkan zat yang ada seperti remdesivir dan meningkatkan efeknya. Tetapi kami juga ingin mencari zat baru yang dapat menghentikan polimerase virus,” kata Cramer.
Cramer dan rekan-rekannya berhasil menyusun struktur 3D polimerase virus corona setelah memeriksa sampel di mikroskop elektron dengan perbesaran hingga 100.000 kali lipat.
ADVERTISEMENT
Penentuan struktur polimerase tidak akan menjadi kontribusi terakhir dari para peneliti Max Planck. Riset mendatang akan mengkaji virulensi atau kemampuan virus menginfeksi sedemikian rupa sehingga tidak terpengaruh oleh sistem kekebalan tubuh manusia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.