Polling kumparan: 32,33% Pembaca Merasa Bulan Januari Berjalan Lambat

24 Januari 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kalender. Foto: furustic/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalender. Foto: furustic/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 67,67 persen orang merasa bulan Januari berjalan biasa saja atau tidak terasa lambat. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang beredar pada 16 sampai 23 Desember 2023.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.698 responden yang mengikuti polling ini. Sebanyak 1.148 orang menyatakan bahwa bulan Januari tidak berlangsung lambat alias biasa saja. Sedangkan sebanyak 549 orang atau 32,33 persen dari total responden menyatakan bahwa bulan Januari terasa lebih lambat.
Januari yang terasa lama sebetulnya tidak hanya dikeluhkan oleh orang Indonesia saja, tapi juga banyak orang di seluruh dunia. Ternyata keluhan ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dilansir Newstateman, perasaan tersebut punya kaitan dengan ‘hipotesis jam dopamin’. Sebuah penelitian menemukan bahwa kadar dopamin yang lebih tinggi membuat waktu terasa lebih cepat.
Dopamin sendiri adalah hormon yang dilepaskan oleh otak yang dirangsang oleh kesenangan, kepuasan, pencapaian dan hal-hal terkait kebahagiaan lainnya. Sepanjang November dan Desember, kita mungkin lebih banyak melepaskan hormon dopamin karena persiapan menyambut sejumlah momen penting, seperti libur Natal dan tahun baru.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah libur berakhir, kita dihadapkan dengan tugas-tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Ditambah fakta bahwa Januari adalah bulan terpanjang dalam setahun, dan juga dimulai pada hari senin. Tidak adanya hari libur yang ditunggu-tunggu di bulan Januari inilah yang membuat waktu terasa lebih panjang.
“Memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan ketimbang dengan kesenangan saat selama liburan, yang pada gilirannya menyebabkan kita bosan dan waktu terasa melambat di bulan Januari,” ujar Zhenguang Cai, mahasiswa PhD di University College London yang mempelajari persepsi waktu.