Potongan Naskah Laut Mati di Museum of the Bible AS Ternyata Palsu

23 Oktober 2018 20:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum of the Bible. (Foto: Ron Cogswell via Flickr.)
zoom-in-whitePerbesar
Museum of the Bible. (Foto: Ron Cogswell via Flickr.)
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada lima dari 16 potongan Naskah Laut Mati di Museum of the Bible AS merupakan barang palsu. Hal ini merupakan hasil sebuah studi independen terhadap potongan-potongan naskah tersebut.
ADVERTISEMENT
Live Science melaporkan, sejak dibuka di Washington D.C pada tahun lalu, museum ini telah dikritik oleh banyak pihak karena memamerkan teks naskah tersebut, yang keasliannya masih diragukan.
Kemudian pihak museum mengirimkan lima dari Naskah Laut Mati yang mereka miliki ke Federal Institute for Materials Research and Testing (BAM) di Berlin, Jerman, untuk diinvestigasi. Investigasi ini menggunakan pemindaian sinar X dan juga analisis terhadap tinta pada naskah.
Menurut pernyataan resmi museum pada Senin (22/10), lima naskah yang dinvestigasi itu menunjukkan karakteristik yang tidak konsisten dengan asal usulnya.
Ternyata naskah itu bukanlah teks berusia 2 ribuan tahun, melainkan sebuah naskah palsu yang baru-baru ini dibuat. Pihak museum mengatakan bahwa naskah-naskah tersebut tidak lagi dipajang.
ADVERTISEMENT
Naskah Laut Mati
Naskah Laut Mati yang asli sendiri merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Live Science melaporkan bahwa ratusan gulungan naskah asli ini ditemukan pada pertengahan abad ke-20 di Gua Qumran, Israel.
Namun dalam dua dekade terakhir, banyak potongan naskah tersebut muncul di pasar barang antik, menimbulkan kecurigaan atas keaslian serta asal-usulnya. Beberapa di antara potongan naskah yang baru muncul tersebut dibeli oleh Museum of the Bible.
Sebelumnya, ada ahli yang pernah mengkritik museum karena menampilkan potongan naskah tanpa melakukan investigasi penuh terhadap keasliannya. Bahkan dilaporkan ada beberapa peneliti yang menyuarakan kekhawatiran bahwa beberapa potongan naskah terlihat palsu.
Potongan Naskah Laut Mati di The Jordan Museum, Amman. (Foto: Osama Shukir Muhammed Amin FRCP(Glasg) via wikimedia commons.)
zoom-in-whitePerbesar
Potongan Naskah Laut Mati di The Jordan Museum, Amman. (Foto: Osama Shukir Muhammed Amin FRCP(Glasg) via wikimedia commons.)
Sementara itu, Kipp Davis, peneliti dari Trinity Western University di Kanada mengatakan, bahwa ada tujuh potongan naskah palsu di Museum of the Bible.
ADVERTISEMENT
"Namun untuk mengambil kesimpulan atas status potongan naskah sisanya akan menyusul kemudian," kata Davis dalam pernyataan yang diberikan museum.
Davis sendiri terlibat dalam publikasi naskah tersebut pada 2016 lalu. Meski akhirnya ia juga yang mempertanyakan keaslian teks-teks kuno itu.
Sekarang kelima potongan Naskah Laut Mati, yang sebelumnya dipamerkan, telah diganti dengan tiga naskah lain yang masih dalam tahap investigasi.
"Ada label yang memberi informasi terhadap para pengunjung mengenai keaslian naskah-naskah ini dan bahwa sedang dilakukan riset lebih lanjut terhadapnya," tulis pihak museum.