Potret Bidadari Halmahera, Burung Langka yang Cuma Ada di Indonesia

20 Oktober 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bidadari Halmahera betina. Foto: ebird.org/Andy Walker
zoom-in-whitePerbesar
Bidadari Halmahera betina. Foto: ebird.org/Andy Walker
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Beberapa hewan langka tersebar di pulau Sumatera hingga Papua, mulai dari burung Cendrawasih, harimau sumatera, komodo, sampai burung bidadari halmahera.
ADVERTISEMENT
Burung bidadari halmahera merupakan hewan endemik Pulau Halmahera. Burung ini punya ciri khas yang tidak dimiliki burung pada umumnya.
Burung bidadari halmahera jantan memiliki bulu hijau zamrud di dadanya, ungu di bagian mahkota, dan dua pasang bulu putih menjulang di balik lekuk sayap.
Di musim kawin, keindahan hewan bersayap ini amat terlihat. Terlebih, ketika mereka melakukan tarian di udara, terkesan ingin memamerkan keindahan bulu-bulunya uang berkibar cantik.
Soal hasrat bercinta, burung bidadari halmahera sangat tergantung dengan keinginan si jantan dan betina. Dia bukan hewan setia, alias menganut sistem poligami. Burung dengan nama ilmiah Semioptera wallacii pertama kali ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada 1858.
Masyarakat lokal di sana menamai burung ini dengan sebutan Weka Weka. Adapun disebut bidadari halmahera lantaran ia masih satu keluarga dengan Cendrawasih. Dalam bahasa Inggris, bidadari halmahera dikenal dengan sebutan Standarwin.
ADVERTISEMENT
Bidadari halmahera termasuk burung yang sensitif dan pemalu. Mereka juga sangat aktif dan dinamis. Tak pernah bertengger lama di batang pohon. Tapi jika sedang beruntung, kamu bisa melihat mereka sedang menari dan bernyanyi di udara.
Cukup sulit untuk menemukan burung ini lantaran gemar bersembunyi di rerimbun dedaunan. Ukurannya cukup kecil, hanya 28 centimeter.
Bidadari Halmahera jantan. Foto: flickr/Simon Ducatez
Makanan utama burung ini adalah serangga, artropoda, dan buah-buahan. Perbedaan antara si jantan dan betina, yaitu si jantan memiliki mahkota berwarna ungu atau ungu pucat mengkilap, si betina tidak.
Ciri khas burung ini memiliki dua pasang bulu yang panjang melengkung tidak lebar tapi lembut keluar dari pangkal sayap dengan warna putih susu berukuran panjangnya sekitar 15 sentimeter. Si jantan akan muncul saat fajar sekitar pukul lima hingga tujuh pagi sambil melakukan tarian di puncak pohon guna menarik perhatian para burung betina.
ADVERTISEMENT
Burung betina memiliki warnanya sama dengan jantan, namun lebih dominan cokelat zaitun, bulu ekornya lebih panjang dengan postur tubuh lebih kecil. Baik jantan dan betina memiliki warna kaki kuning kemerahan.
Di bagian paruhnya seperti tanduk dan bermata hijau seperti buah zaitun. Populasi Bidadari Halmahera terancam punah akibat penebangan dan penjarahan hutan. Hingga kini, populasi di alam liar berkisar 50 hingga 100 ekor.
Mereka menempati kawasan hutan di Tanah Putih, Gunung Gamkonora, Hutan Damanto, Taman Nasional Aketajawe Lolobata, juga hutan Wasiley, Gunung Sibela, dan Pulau Bacan, juga Teluk Weda. Untuk melihat burung cantik ini, kamu bisa datang ke Taman Nasional Aketajawe Lolobata.