Potret 'Neraka' Eropa Akibat Gelombang Panas yang Menggila

Pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran di permukiman warga di Pallini, Athena, Yunani pada Rabu (20/7/2022). Foto: Aris Oikonomou / AFP

Beberapa wilayah Eropa dilanda gelombang panas luar biasa. Gelombang panas ini menyebabkan kebakaran lahan, penduduk terpaksa mengungsi, ancaman kekeringan, hingga korban jiwa.

Panas ini rekor temperatur tertinggi Eropa, mencapai 40 derajat Celsius. Banyak pihak menyatakan bahwa panas ekstrem ini adalah dampak dari pemanasan global.

Kebakaran lahan di banyak negara Eropa

Kebakaran lahan melanda banyak negara Eropa, dengan kasus terparah di Prancis, Portugal dan Spanyol. Kebakaran juga terjadi di negara Eropa lain seperti Inggris, Yunani dan Ceko. Kebakaran ini tak hanya memaksa penduduk meninggalkan tempat tinggalnya, tapi juga memakan korban jiwa.

Menurut data yang dirilis satelit Copernicus pada 19 Juli, dalam sepuluh hari terakhir, api setidaknya melahap 40.000 hektar wilayah Prancis, Portugal dan Spanyol.

Perusahaan swasta mengerahkan penebang kayu hingga pekerja konstruksi untuk membuat pembatas untuk mencegah kebakaran di Prancis pada Rabu, (20/7/2022). Foto: Thibaud Moritz/AFP

Spanyol

Di Spanyol, api sudah berkobar karena temperatur yang mencapai 47 derajat Celsius, Api berkobar di wilayah Zamora, Catalonia, dan banyak wilayah Spanyol lainnya. Ratusan orang mengungsi.

"Jelas, perubahan iklim membunuh," ungkap Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. "Ini membunuh orang, membunuh ekosistem kita, keanekaragaman hayati".

Portugal

Portugal mengalami kebakaran hebat seminggu terakhir. Dilansir BBC, area dengan luas lebih dari 300 kilometer persegi sudah hangus akibat kebakaran lahan tahun ini, melebihi total kebakaran lahan 2021.

Sejumlah warga berkumpul untuk menikmati semprotan air untuk mendinginkan diri di tengah ancaman gelombang panas di Praha, Republik Ceko, Rabu (20/7/2022). Foto: David W Cerny/Reuters

Prancis

Di Prancis, kebakaran hutan terjadi di Mont d'Arrees, di luar bagian Brasparts, Prancis. Sama dengan negara Eropa lain, suhu di Prancis mencapai 40 derajat Celsius. Suhu rekor terjadi di 15 wilayah Prancis, khususnya di area barat daya negara tersebut.

Dilansir BBC, kebakaran lahan memaksa 24.000 lebih penduduk mengungsi, dengan tempat penampungan sudah didirikan. Per Selasa (19/7), api melahap 14.000 hektare lahan di Gironde, salah satu wilayah ramai wisatawan.

Inggris

Di Inggris temperatur mencapai 40 derajat Celsius untuk pertama kalinya. Sejak minggu lalu, kebakaran lahan terjadi di penjuru Inggris, termasuk London, ibu kota Inggris.

"Hampir tidak mungkin bagi Inggris untuk mengalami suhu 40 C (kecuali) iklim (memang) terganggu. Perubahan iklim, yang didorong oleh gas rumah kaca, telah memungkinkan suhu ekstrem ini - dan kami benar-benar melihat kemungkinan itu sekarang," Stephen Belcher, kepala ilmuwan dari Kantor Meteorologi Inggris.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran memadamkan semak belukar yang terbakar di Zennor, Cornwall, Inggris, Selasa (19/7/2022). Foto: Tom Nicholson/Reuters

Korban meninggal

Dilansir Axios, per 20 Juli, setidaknya panas ‘neraka’ merenggut nyawa sekitar 1,900 penduduk tersebar di Spanyol dan Portugal. Pemerintah Portugal mengatakan kepada Reuters ada setidaknya 1,063 korban meninggal akibat gelombang panas di negara tersebut.

18 Juli kemarin sepasang suami istri berumur 80 tahun tewas terbakar terperangkap di mobil ketika mencoba mengungsi. Mereka berasal dari wilayah Murça, Portugal, di mana merupakan salah satu wilayah dengan kebakaran terparah di Portugal.

Di Spanyol, korban meninggal mencapai 500 orang, seperti yang diungkapkan perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

"Ini tidak ada hubungannya dengan ideologi (melainkan) keadaan darurat iklim yang dialami planet ini," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan di Mont d'Arrees, di luar Brasparts, Prancis, Selasa (19/7/2022). Foto: Loic Venance/AFP

Kekeringan

Berdasarkan laporan terbaru European Commission's Joint Research Centre, setengah Uni Eropa akan mengalami kekeringan akibat panas ‘neraka’ dan minimnya hujan. 46 persen berada di level “warning” dan 11 persennya berada di level “alert”.

"Sebagian besar Eropa saat ini terkena peringatan dan peringatan tingkat kekeringan, terkait dengan defisit kelembaban tanah atau kombinasinya dengan tekanan vegetasi," kata penulis laporan tersebut.

Kekeringan akan mempengaruhi hasil panen tahun ini. Negara seperti Prancis, Spanyol, Portugal , Italia dan Rumania diyakini akan penurunan hasil panen, dipengaruhi kekeringan dan temperatur ekstrem.

Italia mengumumkan bahwa kekeringan yang sedang terjadi saat ini adalah kekeringan terparah dalam 70 tahun terakhir. Sungai Po—sungai terpanjang Italia—mengalami penurunan permukaan mencapai beberapa meter sehingga mempengaruhi pasokan air tawar di banyak tempat.

Meerkat makan es melon dengan larva kumbang saat cuaca panas akibat gelombang panas menghantam Eropa, di Kebun Binatang Roma di Roma, Italia, Selasa (19/7/2022). Foto: Yara Nardi/Reuters