Potret Sedih Gorila Gunung Mati di Pelukan Pengasuhnya Dapat Penghargaan

17 Oktober 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ndakasi, gorila gunung yang foto selfie-nya sempat viral di medsos, mati dipelukan pawangnya, Andre Bauma. Foto: Virunga National Park via Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Ndakasi, gorila gunung yang foto selfie-nya sempat viral di medsos, mati dipelukan pawangnya, Andre Bauma. Foto: Virunga National Park via Facebook
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potret menyedihkan seekor gorila gunung yang mati di pelukan pengasuhnya akhirnya mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai salah satu pemenang Wildlife Photographer of the Year yang ke-58.
ADVERTISEMENT
Museum Sejarah Alam London (NHM) yang menyelenggarakan kompetisi ini telah mengumumkan 19 pemenang kategori. Mereka dipilih lebih dari 38.000 entri di 93 negara. Gambar-gambar yang masuk nominasi adalah mereka yang menyoroti alam dengan segala keajaiban dan keragamannya.
Gambar yang terpilih menjadi pemenang telah melalui penilaian oleh para ahli fotografi internasional berdasarkan orisinalitas, narasi, keunggulan teknis, dan praktik etisnya. Di antara pemenang Wildlife Photographer of the Year kali ini, salah satunya adalah gambar Ndakasi’s Passing yang diambil oleh fotografer Afrika Selatan, Brent Stirton di Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo.
Foto Ndakasi’s Passing didapuk sebagai pemanang dalam kategori Foto Jurnalistik, memperlihatkan detik-detik gorila gunung yatim piatu bernama Ndakasi yang mati di pelukan pengasuhnya.
ADVERTISEMENT
Ndakasi adalah gorila yang diselamatkan oleh penjaga taman Virunga pada usia 2 bulan setelah pasukannya dibantai oleh pemburu ilegal, sebuah kelompok kriminal yang terlibat dalam perdagangan di pasar gelap pada 2007.
Dalam foto, terlihat bagaimana Ndakasi berbaring di pelukan Andre Bauma, penjaga hutan yang telah merawatnya selama 13 tahun. Setelah pembantaian terjadi, Ndakasi dibawa ke pusat penyelamatan di mana dia dipertemukan pertama kali dengan Bauma.
Mathieu Shamavu, penjaga di Senkwekwe Center for Orphaned Mountain Gorila, berfoto dengan gorila Ndakasi (kiri) dan Ndeze di Senkwekwe Center for Orphaned Mountain Gorila di Taman Nasional Virunga, Kongo Timur, pada 18 April 2019. Foto: (Taman Nasional Mathieu Shamavu/Virunga/via AP
Saat itu, para ahli memutuskan bahwa Ndakasi tidak cocok untuk dilepasliarkan lagi ke alam dan dia akhirnya dipindahkan ke Pusat Panti Asuhan Gorila Senkwekwe di Virunga yang merupakan satu-satunya fasilitas yang bisa menjadi tempat penangkaran gorila setelah didirikan pada 2019.
Di sana dia hidup dengan damai selama 11 tahun. Pada September 2021, mati dalam pelukan Bauma setelah menderita penyakit yang cukup lama. Bauma pernah mengatakan:
ADVERTISEMENT
“Sifat manis dan kecerdasan Ndakasi yang membantu saya untuk memahami hubungan antara manusia dan kera besar dan mengapa kita harus melakukan segala upaya untuk melindungi mereka”.
Gorila gunung adalah subspesies gorila timur yang terancam punah. Mereka hidup di hutan dataran tinggi. Lebih dari setengahnya tinggal di Pegunungan Virunga, yang membentang melintasi Republik Demokratik Kongo, Rwanda, dan Uganda.
Gorila menghadapi ancaman seperti perburuan dan perusakan habitat, namun upaya konservasi dan perlindungan penjaga hutan kadang punya risiko membahayakan telah berhasil membuat populasi mereka meningkat secara signifikan dalam empat dekade terakhir. Lebih dari 1.000 hewan ini diperkirakan masih hidup di alam liar.
“Ini adalah gambar yang sangat kuat, kamu bisa melihat kesedihan di mata pengasuh Ndakasi.” kata Natalie Cooper, peneliti utama di NHM dan juri kompetisi, sebagaimana dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT