Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2

ADVERTISEMENT
Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru cecak jarilengkung (genus Cyrtodactylus) dari Jawa Timur. Cecak itu diberi nama C. pecelmadiun.
ADVERTISEMENT
Penamaan ini terinspirasi dari kuliner khas Jawa Timur "pecel madiun". Hal itu juga karena spesies baru ini ditemukan di sekitar Madiun, yakni di Maospati dan Mojokerto.
Cecak ditemukan di lingkungan urban seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun di permukiman desa. Lalu, apa alasan ahli menamai cecak ini demikian?
"Para peneliti ingin mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains, sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dalam deskripsi C. papeda dari Pulau Obi dan C. tehetehe dari Kepulauan Derawan," ungkap Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto.
Secara morfologi, C. pecelmadiun memiliki warna dasar cokelat kehitaman. Cecak berjenis kelamin jantan dewasa memiliki panjang tubuh (Snout-Vent Length/SVL) hingga 67,2 mm, sementara betina mencapai 59,0 mm.
ADVERTISEMENT
Spesies ini memiliki 18–20 baris tuberkular dorsal yang tidak teratur di bagian tengah tubuh, dengan rincian 26–28 baris tuberkular antara ketiak dan selangkangan, serta 28–34 baris sisik perut. Individu jantan, memiliki ceruk precloacal dengan 32–37 pori precloacofemoral, sementara bagian subkaudalnya tidak memiliki sisik lebar.
"Kami mengamati bahwa C. pecelmadiun cenderung sebagai spesies generalis dalam hal habitat. Spesies ini ditemukan tidak lebih dari 40 cm di atas permukaan tanah, di berbagai lingkungan yang dekat dengan aktivitas manusia," jelas Awal.
Selain C. pecelmadiun, para ilmuwan dalam negeri juga berhasil mengidentifikasi spesies lain seperti:
C. pecelmadiun berkerabat dekat dengan C. petani, dengan jarak genetik 0,1–1,6%. Spesies ini menjadi bukti kedua keberadaannya di Jawa setelah C. petani.
Secara keseluruhan, Cyrtodactylus di Jawa terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu grup darmandvillei dan marmoratus, yang keduanya merupakan kompleks spesies.
Kondisi ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa.
"Penemuan ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa, mengingat masih banyak spesies yang belum teridentifikasi secara menyeluruh," pungkas Awal.
ADVERTISEMENT