Pria AS yang Jadi Pasien Kedua Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia

6 November 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lawrence Faucette duduk bersama istrinya, Ann, di rumah sakit sekolah di Baltimore, Md., pada September 2023, sebelum menerima transplantasi jantung babi. Foto: Mark Teske/University of Maryland School of Medicine via AP
zoom-in-whitePerbesar
Lawrence Faucette duduk bersama istrinya, Ann, di rumah sakit sekolah di Baltimore, Md., pada September 2023, sebelum menerima transplantasi jantung babi. Foto: Mark Teske/University of Maryland School of Medicine via AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter di Maryland, AS, mengumumkan pasien kedua yang menerima transplantasi jantung babi meninggal dunia. Pasien meninggal hampir enam pekan setelah menjalani operasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Pasien bernama Lawrence Faucette mengalami gagal jantung dan tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung tradisional. Pria berusia 58 tahun itu akhirnya menerima jantung babi hasil rekayasa genetik pada 20 September 2023 lalu.
Menurut University of Maryland School of Medicine, jantung babi di tubuh Faucette tampak sehat pada bulan pertama. Namun tanda tubuhnya menolak organ tersebut mulai terlihat beberapa hari terakhir, hingga pasien menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (30/10).
"Tahu waktunya bersama kami singkat dan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berbuat demi orang lain," kata Ann, istri Faucette, seperti dikutip Associated Press (AP). Dia tak pernah membayangkan akan bertahan selama dia bisa."
Ilustrasi Babi. Foto: Shutterstock
Tim peneliti dari University of Maryland School of Medicine melakukan prosedur transplantasi jantung babi ke manusia pertama kali pada tahun lalu. Pasien pertama bernama David Bennett hanya bertahan dua bulan pasca-operasi, dengan penyebab meninggalnya tidak jelas meski tanda virus babi ditemukan di dalam organ.
ADVERTISEMENT
"Harapan terakhir Tuan Faucette adalah agar kami memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami," kata dr. Bartley Griffith, ahli bedah yang memimpin transplantasi di University of Maryland Medical Center.
Upaya transplantasi organ hewan ke manusia yang disebut xenotransplantasi selalu gagal dalam beberapa dekade terakhir, karena sistem imun tubuh manusia langsung menghancurkan jaringan asing tersebut. Kini, para ilmuwan kembali mencoba menggunakan babi yang dimodifikasi secara genetik untuk membuat organnya semakin mirip dengan manusia.