news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pria Ini Masuk UGD usai Makan Burger Seberat 3,2 Kg, Perutnya Membengkak

7 Maret 2025 8:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan burger. Foto: Oksana Kyrychenko/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan burger. Foto: Oksana Kyrychenko/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria berusia 30 tahun di Singapura dilarikan ke ruang gawat darurat dengan perut kembung dan nyeri ulu hati.
ADVERTISEMENT
Di UGD, dokter kemudian memeriksa pria tersebut, dan mendapati perut pasien membengkak dan menggelembung. Dokter lantas melakukan rontgen, tapi hasil pemindaian menunjukkan tidak ada kantong udara di rongga perut pasien yang dapat menjadi tanda perforasi usus.
Dijelaskan di Gastroenterology, hasil tes darah pasien menunjukkan pria yang tidak disebutkan namanya itu memiliki kadar sel imun tinggi (sel darah putih) dalam sistem peredaran darahnya, dan kadar kreatinin dan amilase juga lebih tinggi dari biasanya.
Kreatinin adalah zat kimia sisa yang tersisa dari produksi energi di otot, sedangkan amilase adalah enzim yang membantu mencerna karbohidrat. Jumlah sel darah putih yang tinggi dapat terjadi sebagai respons terhadap infeksi, atau bisa juga disebabkan oleh penyakit dan stres mendadak.
ADVERTISEMENT
Hasil pencitraan perut pasien yang mengalami gejala perut kembung dan nyeri ulu hati usai makan burger seberat 3,2 kilogram. Gastroenterology Foto: Gastroenterology
Dokter lalu memerintahkan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) pada perut dan panggul pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa perut dan bagian atas usus halus pasien membesar karena bahan makanan. Usus pasien telah terdorong ke sisi kiri perutnya, sehingga pankreasnya menjadi rata.
Kenapa ini bisa terjadi? Berdasarkan pengakuan pasien, delapan jam sebelum dilarikan ke UGD, ia sudah mengikuti lomba makan cepat. Selama lomba, ia menghabiskan burger seberat 3,2 kilogram hanya dalam waktu 30 menit. Tak lama setelah makan, dia memuntahkan makanan yang tidak tercerna.
Dari sini, dokter akhirnya menentukan bahwa gejala yang dialami pasien diakibatkan karena dia terlalu cepat memakan burger sehingga tidak dapat dicerna oleh lambung.
Dokter membawa pasien ke bangsal umum rumah sakit. Mereka mencoba mengurangi tekanan di lambung pasien melalui selang yang dimasukkan ke hidung. Cara ini dapat membantu mengeluarkan kelebihan gas di saluran pencernaan. Namun, perutnya tetap buncit, dan rasa sakitnya berlanjut.
ADVERTISEMENT
So, apa pun yang berlebihan tidak baik, Gaes. Jangan ditiru ya.