news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Profesor Matematika China-Amerika Tinggalkan AS Demi Ngajar di Kampus Shanghai

14 Maret 2025 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi universitas China. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi universitas China. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Matematikawan China-Amerika, Huaxin Lin, memutuskan kembali ke negaranya, China, setelah hampir 40 tahun tinggal di Amerika Serikat. Dia pulang demi memenuhi panggilan negara untuk menjadi pengajar di sebuah kampus di Shanghai.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 69 tahun itu bergabung dengan Shanghai Institute for Mathematics and Interdisciplinary Sciences (SIMIS) yang baru didirikan pada 2024 dengan tujuan untuk memajukan penelitian mendasar dalam matematika dan aplikasi interdisipliner. Lembaga tersebut dipimpin oleh matematikawan dan pelopor geometri, Shing-Tung Yau.
Sebelum kembali ke China, Lin menjadi profesor di University of Oregon selama 30 tahun. Dengan spesialisasi operator aljabar, ia telah memainkan peran penting dalam memecahkan masalah lama dalam teori aljabar C*, cabang ilmu matematika yang mendukung mekanika kuantum dan bidang fisika serta matematika tingkat lanjut lainnya.
Karyanya menyediakan kerangka kerja sistematis untuk mengklasifikasikan struktur matematika “berdimensi tak terhingga”, memajukan matematika murni dan aplikasi dalam teori kuantum dan analisis fungsional.
ADVERTISEMENT
“Saya selalu bermimpi untuk bekerja full time di Shanghai, SIMIS baru saja memberikan kesempatan langka,” kata Lin, mengutip South China Morning Post (SCMP).
Keterangan resmi di situs web SIMIS menyebut fokus Lin adalah melatih mahasiswa di SIMIS dan Fudan University. Untuk semester ini, Lin akan mengajar mata kuliah kehormatan sarjana, Analisis Real, di Fudan. Ia juga mengajar penelitian terkait operator aljabar di SIMIS.
Dalam wawancara dengan East China Normal University tempat Lin pernah menimba ilmu pada 2003, dia menemukan jalan ke dunia matematika secara tak sengaja, didorong oleh rasa ingin tahu. Selama Revolusi Kebudayaan, ketika buku langka, ia menemukan buku matematika. Saat itu Lin tertarik untuk memecahkan beberapa soal di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Lin terpilih masuk jurusan matematika di East China Normal University pada 1977, saat bekerja sebagai sopir truk di sebuah peternakan. Ia terbilang berprestasi di sana, memperoleh nilai tinggi dan menghadiri kuliah tingkat pascasarjana bersama mahasiswa S2 di China.
Ketika Lin menyelesaikan gelar sarjananya, ia diundang untuk tetap menjadi anggota di fakultas yang menandai dimulainya karir akademis. Ia berangkat ke Amerika Serikat pada 1982, dan empat tahun kemudian, meraih gelar doktor di Purdue University pada 1986.
Setelah kembali sebentar ke China, Lin balik lagi ke luar negeri, menghabiskan waktu di Belanda, Kanada, dan New York sebelum akhirnya menetap di Eugene, Oregon, AS, pada 1994. Ia menjadi profesor tetap pada 1997, dan penelitiannya tentang teori aljabar C* didanai oleh Yayasan Sains Nasional AS selama beberapa dekade.
ADVERTISEMENT
Lin juga telah mengambil bagian dalam program perekrutan bakat di China menjabat sebagai profesor kehormatan Zijiang sejak tahun 2000 dan profesor program Seribu Bakat sejak 2010.
Lin mengaku sering mengunjungi Shanghai setiap musim panas untuk membimbing mahasiswa PhD, memberikan kuliah, dan menyelenggarakan ceramah akademis musim panas. Lin diakui sebagai anggota perdana American Mathematical Society pada 2013.
Ilustrasi kampus. Foto: Shutterstock
Lin juga menerima penghargaan di China atas kerja samanya dengan universitas-universitas dalam negeri, termasuk hadiah pertama Shanghai Science and Technology Progress Award (2005) dan Frontiers of Science Award dalam bidang matematika di International Congress of Basic Science (2023).
SIMIS, sebuah lembaga penelitian baru yang disponsori oleh pemerintah Shanghai, bertujuan untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam matematika murni, matematika terapan, dan bidang interdisipliner seperti kecerdasan buatan (AI) dan ilmu biomedis.
ADVERTISEMENT
SIMIS telah menarik beberapa matematikawan terkemuka, termasuk Kefeng Liu, warga negara China-Amerika yang bergabung dengan SIMIS tahun lalu setelah lebih dari dua dekade mengajar di University of California, Los Angeles. Liu dikenal di dunia internasional atas karyanya dalam geometri diferensial, topologi, dan fisika matematika.