Profil Faheem Younus, Dokter Asal AS yang Soroti Kasus Covid Indonesia

6 Juli 2021 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Faheem Younus, MD. Foto: Twitter/@FaheemYounus
zoom-in-whitePerbesar
dr Faheem Younus, MD. Foto: Twitter/@FaheemYounus
ADVERTISEMENT
Nama Faheem Younus belakangan ini sedang menjadi perbincangan hangat warganet Indonesia karena cuitannya di media sosial Twitter. Belakangan, dokter asal Amerika Serikat (AS) ini sering memberikan edukasi soal COVID-19 dengan menggunakan bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu tweet yang dibagikan menggunakan bahasa Indonesia adalah mengenai tidak disarankannya untuk menggunakan antibiotik, ivermectin, seng (zat besi atau zinc), atau steroid bagi pasien corona yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tidak hanya itu, dia juga menuliskan mengenai fenomena panic buying masyarakat Indonesia baru-baru ini yang memborong susu merek tertentu karena diyakini dapat melawan virus corona.
"Teman Indonesiaku, susu ini atau vitamin atau Ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan covid," cuit Younus lewat twitter, Selasa, 5 Juli 2021.
Usahanya dalam meluruskan dan memberi edukasi agar masyarakat tak termakan hoaks seputar COVID-19 tentu saja mendapat apresiasi dari warganet di Indonesia. Lantas, siapa sebenarnya Faheem Younus?

Profil Faheem Younus: Karier dan Pendidikan

Melihat laman LinkedIn-nya, Younus merupakan seorang dokter spesialis penyakit menular di University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) yang berlokasi di Maryland, Amerikat Serikat. Ia sudah cukup lama berkarier di UM UCH, tepatnya sejak Juli 2001.
ADVERTISEMENT
Posisi yang Younus pegang pertama kali di UM UCH adalah Chief Division of Infectious Diseases. Ia lalu memegang jabatan baru sebagai pengajar di University of Maryland dengan gelar Clinical Associate Professor per Desember 2001.
Beberapa tahun kemudian, Younus mendapat peran baru di UM UCH sebagai Chief Quality Officer pada September 2017 dan Vice President per Desember 2020. Semua jabatannya di UM UCH masih dia pegang hingga sekarang.
Di situs resmi UM UCH, Younus disebut sebagai seorang dokter bersertifikat CPE (certified physician executive) yang telah memiliki sederet pencapaian. Beberapa penghargaan di antaranya Top Doc oleh Baltimore Magazine dan Presidential Service Award oleh pemerintahan Barack Obama pada 2008.
Selain fokus di UM UCH, Younus juga tergabung dalam organisasi Infectious Diseases Society of America (IDSA) yang aktif sejak Juli 2009. Ia juga aktif menulis kolom seputar kesehatan di sejumlah media internasional, seperti Washington Post, The Huffington Post, Christian Science Monitor, hingga Baltimore Sun.
ADVERTISEMENT
Soal pendidikan, Younus belajar ilmu kesehatan dan kedokteran di sejumlah institusi, mulai dari King Edward Medical College (1989-1995), Drexel University College of Medicine (1996-1999), hingga Stony Brook University (1999-2001).
Terlepas dari semua tanggung jawab administratifnya, Younus tetap berkomitmen untuk merawat pasien. Dia menjalankan praktik penyakit menular rawat inap dan rawat jalan, serta aktif mengajar mahasiswa kedokteran.