PSBB Transisi Pekan Ketiga, Tingkat Polusi Jakarta Terburuk di Dunia

22 Juni 2020 9:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakarta jadi kota mayor di dunia dengan polusi terburuk, Senin (22/6). Foto: AirVisual
zoom-in-whitePerbesar
Jakarta jadi kota mayor di dunia dengan polusi terburuk, Senin (22/6). Foto: AirVisual
ADVERTISEMENT
Tingkat polusi udara Jakarta jadi yang terburuk di dunia, Senin (22/6). Menurut data yang disediakan aplikasi pemantau kualitas udara, AirVisual, hingga pukul 09.00 WIB, indeks kualitas polutan PM 2,5 di Jakarta mencapai 178.
ADVERTISEMENT
Catatan tersebut membuat kualitas udara di Jakarta lebih buruk ketimbang kota besar lain di seluruh dunia. Menurut AirVisual, konsentrasi PM 2,5 di Jakarta mencapai 107,5 µg/m³.
Konsentrasi polusi itu membuat kondisi udara di Jakarta pada Senin (22/6) jadi yang terburuk dalam sebulan terakhir. Jika dibandingkan pada sebelum 5 Juni 2020, ketika masa transisi PSBB diberlakukan, indeks kualitas udara di Jakarta memiliki tren memburuk.
Catatan konsentrasi PM 2,5 sebesar 107,5 µg/m³ di Jakarta pagi ini juga melampaui ambang batas aman paparan PM 2,5 sebesar 25 µg/m³ dalam waktu 24 jam yang ditetapkan oleh WHO.
Particulate Matter (PM) 2,5 sendiri merupakan partikel halus di udara yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil dari itu. PM 2,5 berasal dari banyak sumber. Bisa berasal dari asap kendaraan, juga segala sesuatu yang melibatkan pembakaran bahan bakar, seperti kayu dan minyak, hingga kebakaran hutan.
Tren indeks kualitas udara di Jakarta selama sebulan terakhir. Foto: AirVisual
Ukuran PM 2,5 yang kecil itu membuatnya bisa masuk hingga ke dalam paru-paru. Paparan PM 2,5 dalam waktu sebentar saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, iritasi paru, batuk, bersin, pilek, dan napas pendek. Dalam jangka panjang, paparan PM 2,5 mengganggu fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko kanker mulut.
ADVERTISEMENT
AirVisual sendiri mengategorikan kualitas udara di Jakarta sebagai 'Tidak Sehat'. Mereka merekomendasikan agar orang memakai masker saat keluar rumah, tidak melakukan olahraga di luar ruangan, menyalakan penjernih udara, dan menutup jendela untuk menghalangi udara kotor di luar masuk ke dalam ruangan.
Ilustrasi polusi Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di bawah Jakarta, ada kota Johannesburg, Afrika Selatan (indeks 151), Beijing, China (indeks 149), Shenyang, China (indeks 139), dan Shenzhen, China (indeks 129) sebagai lima kota besar di dunia dengan kualitas udara terburuk hari ini.
Meski menempati posisi pertama kota besar di dunia dengan kualitas udara terburuk, polusi udara di Jakarta masih berada di bawah Tangerang Selatan dan Bekasi. Menurut catatan AirVisual, Tangerang Selatan memiliki indeks kualitas udara 198 dan Bekasi 187, pada Senin (22/6) pagi.
ADVERTISEMENT