Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Jamur bisa tumbuh di mana pun di lingkungan yang ideal untuk berkembang biak, termasuk di rumah, toilet, hingga fasilitas umum lainnya. Mereka hadir dalam berbagai macam warna dan bentuk, tergantung spesiesnya.
ADVERTISEMENT
Di rumah, fungus biasanya tumbuh di ruangan lembab dan dingin, menempel di dinding, lemari, hingga makanan. Warna fungus bisa menjadi indikator apakah dia berbahaya atau tidak.
Jamur sendiri adalah organisme mikroskopis yang sebenarnya kita hirup setiap hari, bersama bakteri dan virus. Jamur dapat terhirup karena mereka menyebarkan spora ke udara. Sistem kekebalan tubuh kita memiliki alat untuk mencegah paparan jamur menjadi penyakit.
Namun, paparan jamur dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan, terutama buat mereka yang memiliki kondisi kesehatan rentan. Efek samping paling umum dari paparan jamur adalah hidung tersumbat, mengi, dan mata gatal. Bagi penderita asma, sistem kekebalan yang lemah, dan alergi, paparan jamur bisa memperparah gejala.
ADVERTISEMENT
Karena itu, penting untuk kita mengetahui jamur seperti apa yang harus diwaspadai berdasarkan warnanya. Berikut daftar warna jamur dan dampaknya untuk kesehatan manusia:
Jamur hitam
Jamur hitam biasanya tumbuh di rumah yang lembap. Beberapa jamur hitam memiliki racun yang berbahaya bagi manusia. Di antaranya adalah Stachybotrys, jenis jamur yang suka tumbuh pada benda dengan kandungan selulosa tinggi. Hal ini membuat bahan-bahan seperti papan serat, papan gipsum, dan kertas menjadi tempat utama bagi fungus rumah tangga yang membutuhkan kelembapan untuk berkembang biak.
Spesies jamur hitam lainnya, Aureobasidium, umumnya ditemukan di kamar mandi. Paparan dalam jumlah tinggi, dapat menyebabkan seseorang hipersensitivitas dan alergi, serta gejala pernapasan.
Jamur biru
Jamur biru dapat ditemukan di makanan yang sudah basi. Jamur ini akan mengepul seperti asap ketika kamu membersihkannya. Asap yang mengepul tersebut adalah cara mereka untuk menyebar. Jadi, kalau ada fungus biru di buah-buahan, baiknya dicuci dan sebisa mungkin tidak membersihkannya di dekat makanan lain.
ADVERTISEMENT
Jamur biru atau disebut juga Penicillium ini bisa digunakan sebagai antibiotik untuk jenis infeksi tertentu. Bahkan spesies jamur Penicillium roqueforti bisa digunakan untuk membuat keju biru. Namun, akan sulit membedakan spesies jamur hanya dengan melihat warnanya.
Jenis jamur baru lainnya adalah Aspergillus, fungus yang dapat menyebabkan penyakit aspergillosis. Baik Penicillium maupun Aspergillus memiliki spesies yang menghasilkan mikotoksin berbahaya. Dengan begitu, jamur biru bisa dikatakan salah satu jamur yang tetap harus disingkirkan kalau kamu menemukannya di rumah.
Jamur hijau
Jika kamu menemukan jamur berwarna hijau di rumah, ada tiga kemungkinan penyebabnya: Penicillium dan Aspergillus yang telah dibahas sebelumnya, atau bisa jadi itu Cladosporium. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ketiganya merupakan jamur yang paling umum ditemukan di ruangan.
ADVERTISEMENT
Spesies Cladosporium bisa ditemukan di seluruh dunia. Di rumah biasanya sering bersarang di perabotan, kayu, dan keran. Paparan Cladosporium dapat menyebabkan gejala berbeda di antara individu, tetapi gejala paling umum meliputi masalah pernapasan seperti hidung tersumbat, pilek, bersin, batuk, mengi, serta mata berair dan gatal, tenggorokan gatal, dan kulit kering.
Jadi, kalau ada jamur di rumah, segera bersihkan dan jangan dibiarkan. Pakai pakaian pelindung seperti sarung tangan, masker, kacamata, dan APD lain untuk mengurangi paparan jamur. Good Luck, Gais.