Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Redea Institute Gelar Workshop Orang Tua, Ajak Jaga Kesehatan Mental Anak
13 Maret 2025 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
Redea Institute, lembaga yang menaungi jaringan Sekolah HighScope Indonesia, menggelar serangkaian workshop mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental anak. Workshop ini menghadirkan psikolog sekaligus dokter ternama dari University of California Berkeley, Amerika Serikat, Rebecca Branstetter untuk membekali orang tua siswa usia dini sampai SMA.
Tema ini diambil lantaran isu kesehatan mental saat ini menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan masyarakat. Ditambah munculnya beberapa kasus-kasus seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga penyimpangan perilaku di kalangan anak-anak.
Fenomena tersebut pun memunculkan anggapan jika generasi muda rentan menghadapi masalah kesehatan mental. Hal itu didukung data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2022 bahwa sekitar satu dari delapan orang di dunia mengalami gangguan mental, dengan depresi dan kecemasan sebagai yang paling umum.
Sebuah survei di Jakarta bahkan menemukan 34 persen pelajar SMA terindikasi memiliki masalah kesehatan mental, dengan 23 persen di antaranya mengalami gangguan emosional seperti kekhawatiran berlebihan dan mudah merasa tidak bahagia.
Karena itu, Redea Institute menilai penting menggelar workshop untuk membantu orang tua mempersiapkan mental anak-anak mereka. Sehingga, generasi saat ini kelak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak rapuh dan mampu meregulasi dirinya (self-regulated leaders).
Apalagi di tengah semakin tingginya tuntutan akademik dan persaingan global serta paparan media sosial, penting bagi orang tua untuk dapat mendukung kesehatan mental anak-anak.
Workshop bersama Rebecca Branstetter diawali dengan sesi The ABCs of Managing Emotional Meltdowns and Shutdowns (Yours and Your Child's!) pada Rabu (26/2) lalu. Pada sesi ini, ia memberikan tips-tips untuk orang tua tentang 26 strategi praktis mengelola emosional anak.
Lewat platform Zoom, penulis 11 buku mengenai perkembangan dan kesejahteraan anak ini mengajarkan strategi untuk tetap tenang, menurunkan emosi, dan mengubah momen-momen emosional menjadi kesempatan untuk belajar pada anak.
Ia mengatakan, umumnya anak-anak tidak tahu bagaimana mengatasi perasaan besar mereka. Jadi, sebagai orang tua, sudah tugasnya membantu mereka.
“Itu adalah petunjuk bagi Anda bahwa mereka masih dalam mode bertarung atau melarikan diri, mereka sedang mengalami reaksi stres. Tugas kita adalah untuk tidak ikut dalam kekacauan itu, dan membawa ketenangan kita,” ujar Branstetter.
Kemudian, pada sesi Parents' Guide to Boosting Attention and Motivation at Home, Selasa (4/3) lalu, Branstetter juga membahas cara meningkatkan fokus dan motivasi anak-anak di rumah melalui pengembangan keterampilan executive function.
Dalam kesempatan itu, Branstetter juga membekali orang tua dengan strategi untuk mendorong kemandirian dan ketekunan dalam belajar serta mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan produktif.
Di sesi terakhir yang berjudul Protecting Your Child's Mental Health and Safety Online pada Rabu (12/3), Branstetter mengajak orang tua untuk melakukan manajemen waktu screen time untuk anak. Hal ini memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di dunia digital.
Ia memberikan berbagai cara untuk membuat batasan, mengenali tanda-tanda bahaya, dan bagaimana melakukan percakapan agar anak aman dan gigih di dunia digital.
"Teknologi itu tidak baik atau buruk. Ia adalah alat, dan tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Sama seperti palu, kita bisa membangun sesuatu yang sangat keren dengan itu. Seorang tukang kayu bisa membuat hal-hal indah dengan palu, tapi kita tidak akan meninggalkan balita kita dengan palu dan berharap semuanya berjalan dengan baik, kan?” ujar Branstetter,
Ia juga tidak lupa mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh orang tua Sekolah HighScope Indonesia yang turut berpartisipasi dalam rangkaian parents workshop ini.
“Kami berharap wawasan yang dibagikan dapat memperkuat peran Anda dalam perkembangan anak Anda. Kami pun tidak sabar ingin lebih banyak lagi berbagi, belajar, dan tumbuh bersama sebagai komunitas,” ujarnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio