Rekaman Langka Detik-detik Parasit Pengisap Darah Makan Belut Gulper

24 Februari 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parasit tersebut diduga merupakan kopepoda parasit Pennelid, sejenis mesoparasit yang hidup sebagian tertanam di kulit inangnya. Foto: Schmidt Ocean Institute
zoom-in-whitePerbesar
Parasit tersebut diduga merupakan kopepoda parasit Pennelid, sejenis mesoparasit yang hidup sebagian tertanam di kulit inangnya. Foto: Schmidt Ocean Institute
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rekaman langka memperlihatkan parasit penghisap darah yang menempel di tubuh belut gulper. Dalam video tersebut, belut bergerak mendekati kamera sebelum akhirnya terlihat di punggung hewan tersebut seekor parasit berwarna merah menyerupai tali.
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari Schmidt Ocean Institute menemukan parasit itu saat menjelajahi gunung laut di Samudera Pasifik Tenggara di sepanjang pantai Chile. Parasit kemungkinan besar adalah sejenis kopepoda, krustasea kecil yang ditemukan di seluruh lautan dunia.
Belut gulper umumnya dikenal sebagai belut pelikan karena kemampuannya melebarkan mulut seperti balon untuk menangkap mangsa, mirip dengan cara burung pelikan menggunakan kantong paruhnya yang elastis seperti jaring ikan.
Mereka bisa ditemukan di seluruh lautan dunia di kedalaman 500 hingga 3.000 meter. Penampakan belut kali ini direkam di kedalaman 1.837 di bawah permukaan laut dengan menggunakan kendaraan tanpa awak.
“Copepoda parasit adalah anggota Pennellidae,” ujar James Barnot, ahli biologi evolusi di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian yang tidak ikut dalam ekspedisi sebagaimana Live Science.
ADVERTISEMENT
Parasit dalam keluarga ini adalah mesoparasit, artinya mereka hidup di dalam tubuh inangnya. Parasit tersebut menggunakan struktur jaringan yang disebut holdfast untuk membenamkan diri ke dalam daging inangnya. Ketika parasit ini menempel pada jaringan, mereka akan mulai memakan darah dan cairan yang terkumpul di tempat mereka berada.
Pennelida memiliki siklus hidup yang kompleks, di mana beberapa spesies memiliki banyak inang. Seperti krustasea lainnya, mereka memulai hidupnya sebagai larva planktonik kecil yang disebut nauplii. Ketika salah satu organisme kecil ini menemukan inang yang sesuai, ia akan hidup di tubuh hewan tersebut.
Parasit pennellid menggunakan struktur yang disebut holdfast untuk menanamkan anteriornya ke dalam jaringan inang. Foto: Schmidt Ocean Institute
“Begitu berada di dalam, tubuhnya berubah dan ukurannya akan berkembang berkali-kali lipat lebih besar menjadi apa yang sekarang kita lihat di dalam video, dengan sebagian besar tubuh yang baru membesar berada di luar inangnya,” ujar Bernot.
ADVERTISEMENT
Struktur panjang seperti tali adalah telur parasit. Copepoda adalah induk yang sangat memperhatikan anaknya, dan akan mempertahankan telur mereka sampai dia menetas. Induk Copepoda pennelid diperkirakan memiliki lebih dari 100 telur di belakangnya. Parasit ini hidup secara permanen di belut gulper. Faktanya, ia tidak bisa melepaskan diri meski menginginkannya.
“Melihat parasit ini beraksi memberikan wawasan langka tentang kehidupan mereka,” papar Schmidt Ocean Institute dalam sebuah postingan di Facebook. “Berkat alat robotik untuk eksplorasi, para ilmuwan mendapatkan gambaran yang jelas tentang makhluk yang sebelumnya hanya diamati melalui sampel terdegradasi yang berhasil dikumpulkan.”