news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rekaman Mengerikan Makhluk Mirip Kutu Raksasa Sedang Makan Kepala Ikan

26 Oktober 2022 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kutu Laut Raksasa dapat hidup lima tahun atau lebih tanpa makan. Foto: Dok. Jakarta Aquarium
zoom-in-whitePerbesar
Kutu Laut Raksasa dapat hidup lima tahun atau lebih tanpa makan. Foto: Dok. Jakarta Aquarium
ADVERTISEMENT
Sebuah video memperlihatkan seekor makhluk mengerikan mirip kutu raksasa tertangkap kamera sedang makan kepala ikan sembari membawanya ke atas permukaan di lepas pantai Florida.
ADVERTISEMENT
Video diambil oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) selama ekspedisi makhluk laut dalam pada 2019, sekitar 64 km tenggara Key West, Florida pada kedalaman 1219 km di bawah permukaan laut. Memperlihatkan isopoda raksasa yang diperkirakan memiliki panjang 20 cm sedang menggerogoti kepala ikan.
Hewan itu adalah isopoda raksasa dari spesies Bathynomus giganteus, pemulung laut dalam kerabat dekat kutu busuk dan kutu babi yang biasa ditemukan di rumah atau kebun.
Isopoda adalah jenis krustasea yang hidup di laut dan darat, di mana ada sekitar 10.000 spesies di seluruh dunia. Isopoda raksasa yang masuk dalam genus Bathynomus merupakan yang terbesar di dunia. Mereka dapat tumbuh jauh lebih besar daripada kerabat terestrialnya yang mampu mencapai panjang sekitar 45 cm.
ADVERTISEMENT
“Isopoda raksasa adalah contoh gigantisme laut dalam di mana hewan laut dalam tumbuh sangat besar,” ujar Stephanie Farrington, pemimpin ilmu biologi untuk ekspedisi isopoda raksasa di NOAA, sebagaimana dikutip Newsweek.
Ada beberapa faktor kenapa mereka bisa tumbuh sangat besar. Pertama karena kelangkaan makanan di laut dalam menyebabkan evolusi gigantisme. Air yang lebih dingin juga memiliki korelasi dengan ukuran tubuh yang lebih besar, kata Farrington.
Meski pertama kali ditemukan pada tahun 1879, masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang seluk beluk Bathynomus giganteus. Sebab, sampai saat ini ilmuwan belum melakukan studi ekstensif pada isopoda ini. Oleh karena itu, video yang diambil oleh NOAA menjadi sangat penting bagi para ilmuwan untuk melakukan studi lebih dalam.
ADVERTISEMENT
"Karena mereka hidup di kedalaman yang sangat dalam, mereka sangat sulit untuk dipelajari. Satu-satunya cara bagi kami untuk melihatnya adalah menggunakan pukat," kata Farrington.
Seperti krustasea pada umumnya, isopoda raksasa memiliki bagian luar yang keras dikenal sebagai kerangka luar. Farrington menjelaskan, tubuh isopoda dibagi menjadi tiga segmen, termasuk cephalon (kepala), pereon (thorax), dan pleon (perut). Mereka memiliki 14 kaki bersendi, ekor seperti kipas yang dikenal sebagai uropod, dan dua set antena yang satu panjang dan satu lagi pendek.
Isopoda besar dengan nama ilmiah Bathynomus giganteus. Foto: flickr/Ryan Moody
Mereka juga memiliki satu set pelengkap di perut disebut pleopoda yang merupakan bagian dari sistem pernapasan. Isopod raksasa biasanya hidup di kedalaman laut mulai dari 170 hingga 2.140 meter di seluruh dunia. Sebagian besar Bathynomus giganteus ditemukan di Teluk Meksiko, Selat Florida, dan selatan Brasil.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, lebih dari 20 spesies isopoda raksasa telah dideskripsikan. B. giganteus adalah satu-satunya yang diketahui Farrington yang ditemukan di sekitar Amerika Serikat. Isopoda raksasa sendiri diperkirakan telah ada selama lebih dari 160 juta tahun.
B. giganteus tidak termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah tetapi menghadapi sejumlah ancaman. Invertebrata bertubuh keras ini menjadi sasaran ancaman pengasaman laut, yaitu penurunan pH laut yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca yang diserap ke dalam laut.
"Pengasaman laut benar-benar dapat melarutkan atau mencegah pembentukan kalsium karbonat dalam cangkang dan kerangka luar," kata Farrington.
Hewan-hewan ini juga terkena polusi plastik dan dapat secara tidak sengaja ditangkap oleh pukat laut dalam.