Rekaman Menyeramkan ‘Gerbang Neraka’ Gunung Berapi Bawah Laut Italia

30 Juni 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung berapi bawah laut yang terlihat seperti 'gerbang neraka'.  Foto:  Alexis Rosenfeld/UNESCO
zoom-in-whitePerbesar
Gunung berapi bawah laut yang terlihat seperti 'gerbang neraka'. Foto: Alexis Rosenfeld/UNESCO
ADVERTISEMENT
Para peneliti telah merekam penampakan mengerikan cerobong asap vulkanik yang tampak seperti 'gerbang neraka' selama eksplorasi gunung berapi bawah laut di lepas Panarea, pulau vulkanik di dekat Sisilia, Italia.
ADVERTISEMENT
Rekaman diambil oleh fotografer dan penjelajah Alexis Rosenfeld sebagai bagian dari 1Ocean, sebuah ekspedisi yang bekerja sama dengan UNESCO. Di sana para ilmuwan bertugas untuk memantau daerah gunung berapi bawah laut, termasuk intensitas letusannya.
Beberapa meter di bawah permukaan, di dalam kawah laut, letusan gas terus terjadi tanpa henti. Ini muncul dari dapur magma dan lebih dari satu juta liter gas dilepaskan setiap harinya.
Eksplorasi juga membawa Rosenfeld ke sebuah tempat yang dijuluki ‘tanah berasap’. Di area itu, lubang hidrotermal dapat terlihat memuntahkan gelembung yang disebabkan oleh cairan asam dari tanah. Menurut Rosenfeld, ini terlihat seperti “Gerbang Neraka.”
“Dari permukaan, kamu tidak akan curiga. Namun gunung berapi bawah laut Panarea adalah salah satu lanskap paling mencolok yang pernah saya lihat,” kata Rosenfeld sebagaimana dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT
Saat ini para ilmuwan dari National Institute of Geophysics and Volcanology (INGV) terus memantau wilayah tersebut. Sebab mereka khawatir gunung berapi bawah laut Panarea dapat menjadi ancaman besar di masa depan, terutama ketika perilaku vulkanik yang semakin tidak stabil di sekitar Kepulauan Aeolin.
Penampakan gunung berapi bawah laut Panarea. Foto: Alexis Rosenfeld/UNESCO
Ilmuwan memperkirakan, jika letusan gunung berapi bawah laut terjadi, maka akan menyebabkan tanah longsor yang memicu tsunami besar dan berdampak pada penduduk sekitar.
“Kami memperkirakan bahwa, menurut siklus alam pernah terjadi ledakan besar di daerah ini setiap 70 tahun sekali. Yang terakhir terjadi pada akhir 1930-an. Jika terjadi ledakan salah satu risikonya adalah pembentukan dari tsunami. Ini adalah fenomena yang bergerak dengan kecepatan dan sangat tinggi, setidaknya 300 km/jam. Karena itu, itu bisa menghantam pulau-pulau dalam beberapa menit, yang berarti kita harus bereaksi sangat cepat," kata Francesco Italiano, kepada INGV.
ADVERTISEMENT
Letak Panarea tidak jauh dari Stromboli, gunung berapi yang menyebabkan tsunami dahsyat pada 2002. Gunung berapi Stromboli meletus pada 30 Desember 2002 dan menyebabkan dua tanah longsor hingga memicu gelombang laut setinggi 20 meter.
Tsunami menghantam sebagian besar wilayah pantai timur. Peristiwa ini dianggap sebagai letusan paling parah di daerah tersebut dalam kurun 100 tahun terakhir.