Remaja Pelaku Penembakan di Thailand Punya Gangguan Halusinasi, Ini Bahayanya

5 Oktober 2023 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas polisi mengambil senjata setelah terjadi tembakan di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas polisi mengambil senjata setelah terjadi tembakan di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan di Siam Paragon Mall Bangkok, Thailand masih berusia 14 tahun. Remaja tersebut dilaporkan mengalami gangguan psikis.
ADVERTISEMENT
Kepolisian Nasional Thailand, Torsak Sukvimol mengatakan, remaja itu bersaksi bahwa ada yang menyuruhnya untuk menembak orang lain. Saat kejadian penembakan di mal Thailand, remaja itu tak minum obat saat hari kejadian.
"Kami sudah berbicara dengan orang tuanya," kata Torsak dilansir Reuters.
“Pelaku mengatakan bahwa ada yang menyuruhnya untuk menembak orang lain," sambung dia.
Torsak mengatakan bahwa pelaku mengalami halusinasi dan tengah menjalani terapi atau perawatan psikiatris. Penyelidik sedang memeriksa latar belakang pelaku dan berencana memeriksa sejumlah rekannya.
“Diia tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akan kepada polisi tentang apa yang terjadi. Dia hanya bilang dia halusinasi,” kata Torsak dilansir Thai PBS World.
Orang-orang melarikan diri setelah tembakan terjadi di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: REUTERS/Devjyot Ghoshal
Lalu, apa itu halusinasi dann mengapa hal itu bisa berbahaya?
ADVERTISEMENT
Menurut Cleveland Clinic, halusinasi merupakan kondisi di mana seseorang mengalami persepsi salah terhadap objek atau peristiwa yang melibatkan indera manusia:
Halusinasi tampak nyata namun sebenarnya tidak. Penyebab halusinasi muncul dari reaksi kimia atau kelainan di otak.
Halusinasi biasanya merupakan gejala gangguan yang berhubungan dengan psikosis, khususnya skizofrenia. Halusinasi juga dapat disebabkan oleh penggunaan narkoba, kondisi neurologis, dan beberapa situasi lain yang bersifat sementara.
Seseorang mungkin mengalami halusinasi dengan atau tanpa kesadaran bahwa apa yang dialaminya tidak nyata. Ketika seseorang mengira halusinasinya nyata, kondisi ini dianggap sebagai gejala psikotik.

Jenis-jenis halusinasi

Halusinasi pendengaran (suara)

Ini adalah jenis halusinasi yang paling umum. Hal ini melibatkan pendengaran suara yang tidak nyata, seperti musik, langkah kaki, atau gedoran pintu. Beberapa orang mendengar suara saat tidak ada orang yang berbicara. 
ADVERTISEMENT
Suara-suara itu mungkin positif, negatif atau netral. Mereka mungkin memerintahkan penderita untuk melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Halusinasi visual (penglihatan)

Halusinasi ini melibatkan melihat sesuatu yang tidak nyata, seperti benda, bentuk, orang, binatang, atau cahaya.

Halusinasi taktil (sentuhan)

Halusinasi ini menyebabkan penderita merasakan sentuhan pada tubuh atau gerakan pada tubuh Anda yang tidak nyata. Ini mungkin melibatkan perasaan seperti serangga merayap di kulit penderita atau kondisi saat organ dalam penderita, bergerak.

Halusinasi penciuman (penciuman)

Halusinasi ini melibatkan pengalaman mencium bau yang tidak ada atau tidak dapat dicium oleh orang lain.

Halusinasi pengecapan (rasa)

Halusinasi ini menyebabkan rasa yang seringkali aneh atau tidak menyenangkan. Halusinasi pengecapan (seringkali disertai rasa logam) adalah gejala yang relatif umum terjadi pada penderita epilepsi.
ADVERTISEMENT

Halusinasi kehadiran

Halusinasi ini membuat penderita merasa ada seseorang di ruangan bersama atau berdiri di belakangnya.

Halusinasi proprioseptif

Halusinasi ini membuat penderita berpikir bahwa tubuhnya bergerak, seperti terbang atau melayang, padahal sebenarnya tidak.
Seorang tersangka pria bersenjata ditahan menyusul tembakan yang dilepaskan di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
Anggota tim penyelamat merawat cedera menyusul tembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
Selain beberapa hal di atas, ada juga jenis halusinasi yang berhubungan dengan tidur, antara lain:

Halusinasi hipnopompik

Ini adalah halusinasi yang terjadi saat penderita bangun dari tidur. Bagi kebanyakan orang, halusinasi hipnopompik dianggap normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Penyakit ini mungkin lebih sering terjadi pada orang dengan gangguan tidur tertentu.

Halusinasi hipnagogik

Ini adalah halusinasi yang terjadi saat penderita tertidur. Biasanya hanya berlangsung sebentar dan sekitar 86% di antaranya bersifat visual.
Orang biasanya melihat pola dan bentuk bergerak atau gambar wajah, binatang, atau pemandangan yang jelas. Halusinasi ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
ADVERTISEMENT