Banjir Kampung Pulo

Rentetan Dampak Buruk Akibat Banjir: Penyakit Menular hingga Kematian

2 Januari 2020 12:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SAR menggunakan perahut karet untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1). Foto:  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SAR menggunakan perahut karet untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Banjir disebut sebagai bencana alam yang paling umum terjadi tak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Dari semua jenis bencana alam yang pernah dialami penduduk di seluruh dunia, banjir mengambil porsi sebesar 40 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah riset yang diterbitkan Journal of Global Health pada 2012 lalu, disebutkan bahwa Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia, merupakan wilayah yang paling rawan terkena banjir. Tak hanya frekuensinya yang sering, banjir yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara juga tergolong cukup parah.
Dalam riset itu tercatat bahwa frekuensi dan tingkat keparahan banjir di Asia Tenggara telah meningkat selama beberapa dekade terakhir. Menurut data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, tak kurang dari 9,6 juta orang terkena dampak banjir di Asia Tenggara. Lebih dari separuhnya, yakni 5,3 juta orang, dampak banjir dirasakan oleh penduduk Thailand.
Banjir merendam kawasan Kampung Pulo dan Bukit Duri di Jakarta, Kamis (2/1). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dampak kesehatan yang ditimbulkan bencana banjir
Penelitian ini juga menyoroti berbagai masalah kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat banjir, terutama yang terjadi di Asia Tenggara. Menurut dia, terdapat potensi peningkatan penyakit menular dan cedera setelah banjir surut.
ADVERTISEMENT
Misalnya, ketika orang-orang kembali ke rumah masing-masing untuk mengumpulkan barang-barang mereka yang masih bisa diselamatkan, risiko terkena reruntuhan bangunan yang rapuh akibat banjir tak boleh disepelekan. Hal itu bisa menyebabkan Anda atau kerabat dekat mengalami cedera. Kabel listrik yang terendam air juga patut diwaspadai karena menimbulkan bahaya sengatan listrik.
Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Bangka, masih terdampak banjir, Kamis (2/1). Foto: LUtfan Darmawan/kumparan
Kasus kesehatan lainnya yang patut menjadi perhatian adalah hipotermia. Seseorang yang terus menerus terpapar air, dengan beberapa bagian tubuh yang dibiarkan tetap basah dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan seseorang bisa terserang hipotermia.
Muntaber juga menjadi salah satu penyakit menular yang acap kali menimpa korban banjir. Penyakit ini menyebar dengan cepat karena sanitasi yang buruk akibat kurangnya akses ke air minum bersih dan konsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Penyakit-penyakit lain yang prevalensinya meningkat selama banjir termasuk demam, hepatisis A, dan hepatitis E.
ADVERTISEMENT
Malnutrisi, menjadi ancaman selanjutnya pada masyarakat yang terkena dampak banjir. Menurut riset, ketahanan pangan telah menjadi masalah utama di Asia Tenggara, karena sulit untuk mengirimkan pasokan makanan ke daerah-daerah yang terkena dampak banjir.
Banjir merendam kawasan Kampung Pulo di Jakarta, Kamis (2/1 Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kerusakan parah pada lahan pertanian dan peternakan mempengaruhi mereka yang bergantung pada makanan pokok seperti beras dan jagung, serta yang terbiasa mengonsumsi binatang ternak seperti unggas. Hal ini juga membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian mereka, sehingga banjir pun secara tidak langsung mempengaruhi kondisi finansial di banyak keluarga.
Isu lainnya merujuk pada kerusakan parah yang terjadi di banyak pusat perawatan kesehatan, sehingga membuat akses untuk mendapat perawatan medis lebih sulit didapat.
Satu lagi, jangan lupakan bahwa wabah penyakit menular melalui hewan pengerat juga banyak dilaporkan terjadi selama banjir. Terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah kotoran hewan yang terdapat pada genangan air.
ADVERTISEMENT
Masalah kesehatan mental jadi persoalan serius lainnya
Masalah kesehatan mental diketahui meningkat pada populasi yang terdampak banjir. Yang paling umum terjadi adalah anxiety atau kecemasan, depresi, dan stres.
Sayangnya, dibandingkan masalah kesehatan fisik, penanganan masalah kesehatan mental tidak banyak mendapat perhatian. Padahal, pengalaman nahas menjadi salah satu korban banjir bagi banyak orang, bisa menyebabkan trauma. Bayangkan saja, akibat banjir, ribuan orang harus dievakuasi dan terpaksa tinggal di pengungsian. Rasa keterikatan dan kenyamanan tinggal di rumah sendiri seketika tercabut dari mereka yang rumah-rumahnya tenggelam oleh banjir.
Stres yang dialami korban banjir tak jarang berujung pada masalah gangguan tidur, mudah marah, skizofrenia, bahkan yang paling buruk adalah pikiran untuk melakukan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Jadi penyebab kematian
Sebagian besar kematian yang berkaitan langsung dengan bencana banjir adalah karena tenggelam. Hal ini kerap terjadi pada seseorang yang mencoba bergerak di antara genangan air yang tinggi serta berarus kencang. Kematian lainnya juga disebabkan akibat tertabrak benda-benda yang yang terapung dan terbawa arus deras dari banjir, serangan jantung, sengatan listrik, atau tertimpa reruntuhan bangunan yang rapuh.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten