Rhea Health Tone, Imunomodulator yang Sedang Viral

16 April 2021 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti mengamati ekstrak bahan alam untuk imunomodulator (peningkat imun tubuh) bagi pasien COVID-19 di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).  Foto: ADITYA PRADANA PUTRA - ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti mengamati ekstrak bahan alam untuk imunomodulator (peningkat imun tubuh) bagi pasien COVID-19 di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Foto: ADITYA PRADANA PUTRA - ANTARA FOTO
Di tengah pandemi corona dan bulan suci Ramadhan, hal yang paling direkomendasikan para ahli kesehatan adalah menjaga daya tahan tubuh agar bisa terus beraktivitas, saat tubuh kekurangan cairan.
Selain mengonsumsi makanan sehat penuh serat, menjaga daya tahan tubuh juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi obat herbal yang berperan sebagai imunomodulator setiap hari sebagai penunjang kesehatan yang efektif.
Menurut dr. Erlina Burhan, Konsultan Paru Sub Infeksi di RSUP Persahabatan, sistem kekebalan tubuh manusia ibarat tentara. Mereka berperan untuk melawan semua jenis bahaya yang masuk. Ketika sistem imun tubuh lemah, maka ia tak bisa merespons atau mengatasi patogen jahat yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, risiko mengalami gejala berat pun semakin tinggi.
Bahan-bahan yang dapat memodulasi sistem imun tubuh dikenal sebagai imunomodulator. Imunomodulator ini terdiri atas imunostimulan dan imunosupresan.

Lantas, apa sebenarnya imunomodulator itu?

Dijelaskan dalam makalah yang ditulis Ening Wiedosari, peneliti dari Balai Besar Penelitian Veteriner, imunomodulator adalah substansi atau obat yang dapat memodulasi fungsi dan aktivitas sistem imun.
Ening menjelaskan, imunomodulator dibagi menjadi 3 kelompok. Pertama imunostimulator yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi dan aktivitas sistem imun. Kedua, imunoregulator yang artinya dapat meregulasi sistem imun, dan ketiga imunosupresan yang dapat menghambat atau menekan aktivitas sistem imun.
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
Kebanyakan tanaman obat yang telah diteliti membuktikan adanya kerja imunostimulator, sedangkan untuk imunosupresan masih jarang dijumpai.
Pemakaian tanaman obat sebagai imunostimulator dimaksudkan untuk menekan atau mengurangi infeksi virus dan bakteri intraseluler, serta mengatasi imunodefisiensi atau sebagai perangsang pertumbuhan sel-sel pertahanan tubuh dalam sistem imunitas.
Fungsi utama imunomodulator adalah memperbaiki sistem imun dengan cara stimulasi (imunostimulan) atau menormalkan reaksi imun yang abnormal (imunosupresan). Tidak seperti immune booster yang tidak dapat dipakai dalam jangka panjang setiap harinya, imunomodulator aman untuk dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang.
Saat ini tersedia banyak jenis imunomodulator yang aman dikonsumsi setiap hari, salah satunya adalah Rhea Health Tone (RHT), obat tradisional dengan enam bahan alami untuk menjaga imun tubuh. RHT dikenal sebagai imunomodulator minyak esensial pertama di Indonesia dengan 5 ekstra perlindungan yakni antivirus, antibakteri, antiradang, antioksidan, dan imunomodulator.
Ada enam bahan alami yang terkandung dalam RHT, antara lain Gardenia jasminoides oleum (minyak dari bunga kacapiring), Commiphora myrrha oleum (Minyak dari getah pohon spesies commiphora), Boswellia serrata oleum (Dikenal dengan sabutan kemenyan India), Daucus carota oleum (minyak wortel liar), Foeniculum vulgare oleum (minyak dari tanaman adas), dan Olea europaea oleum (minyak zaitun).
Commiphora myrrha misalnya, dalam jurnal Iberoamerican Journal of Medicine disebutkan memiliki sifat obat, seperti imunomodulator, antiinflamasi, sitotoksik, antioksidan, antimikroba, dan lainnya.
Suplemen Rhea Health Tone Foto: Rhea Health Tone
Ini biasanya digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit kanker dan melindungi terhadap kerusakan oksidatif serta imunotoksisitas dengan mengurangi peroksidasi lipid dan meningkatkan mekanisme antioksidan dan pertahanan kekebalan tubuh.
Sementara Boswellia serrata, dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI) diyakini dapat mengobati penyakit inflamasi kronis serta sejumlah kondisi kesehatan lainnya karena ia merupakan agen anti-inflamasi yang potensial.
Begitu pula dengan Foeniculum vulgare atau tanaman adas yang masuk dalam golongan tanaman obat tradisional atau dikenal memiliki efek sebagai anti-inflamasi, antibakteri, dan antioksidan.
RHT sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dengan nama produk Health Tone. Dari izin yang terbit pada 2 April 2020, RHT teregistrasi dengan nomor TI204633151 dan diklasifikasi sebagai obat tradisional.
Obat tradisional ini dapat digunakan oleh semua orang tanpa ada batasan usia. Meski begitu, Dr. Haig Babikian, Managing Director Rhea Pharmaceutical selaku pengembang RHT, menyarankan agar anak di bawah usia 12 tahun dan ibu hamil dan menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan RHT.
RHT juga diklaim tidak punya efek samping karena terbuat dari bahan alami. Adapun cara penggunaannya, untuk orang yang sakit atau dalam kondisi tubuh kurang fit, RHT baik diminum sehari dua kali 2 ml (2 pipet) secara reguler, setiap 12 jam sekali. Sementara untuk orang sehat yang bermaksud menjaga imun tubuh, RHT diminum sehari sekali 1 ml (1 pipet) secara reguler, setiap 24 jam.
RHT dijual di berbagai e-commerce mulai dari Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, dan Watsons.co.id. Kabar baiknya, ada diskon menarik bagi kamu yang ingin membelinya, yakni beli 2 botol RHT cukup membayar Rp 510.000 dari harga awal Rp 550.000, beli 4 RHT cuma Rp 990.000 dari harga Rp 1.100.000, dan beli 17 botol RHT gratis 3 botol.