Ribuan Gurita, Bintang Laut, dan Hewan Laut Lain Mati Secara Misterius, Ada Apa?

9 Oktober 2020 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gurita. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gurita. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ribuan gurita, bintang laut, dan hewan bawah air lainnya ditemukan mati dan terdampar di pantai semenanjung Rusia di sebuah daerah terpencil di Kamchatka. Perairan yang biasanya jernih tiba-tiba berubah warna dan menimbulkan bau aneh. Para peselancar mengatakan, air membuat mata mereka perih, seperti terbakar.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, berubahnya air di sekitar Kamchatka disebabkan oleh pencemaran bahan kimia beracun yang belum diketahui sumbernya. Penyelam juga mengkonfirmasi adanya kematian massal di bawah laut. Greenpeace Rusia akhirnya menyebut peristiwa ini sebagai bencana ekologi. Foto dan video kematian massal hewan yang beredar luas di media sosial telah menuai protes keras dari masyarakat.
Menurut Ivan Usatov, peneliti di Kronotsky Reserve and the Pacific Institute of Geography Kamchatka Gov Vladimir Solodov, pencemaran air itu telah menewaskan 95 persen makhluk dasar laut di Teluk Avacha Kamchatka. Hasil didapat setelah Usatov dan timnya mempelajari daerah sekitar Teluk Avacha dengan mengambil sampel dan menyelam ke dasar laut.
“Beberapa ikan besar, udang, kepiting bertahan hidup, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil,” kata Usatov. “Tapi kondisi mamalia laut dan burung normal. Di pantai juga tidak ditemukan emisi hewan laut besar dan burung mati.”
ADVERTISEMENT
Kejadian ini akan sangat mengganggu rantai makanan hewan. Sebab mereka yang bertahan hidup di dasar laut dihadapkan pada bencana kelaparan. Pekan lalu, sejumlah pejabat Rusia mengklaim bahwa kematian massal hewan-hewan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Namun analisis sampel mengungkapkan bahwa air yang terkontaminasi limbah beracun menjadi dalang di balik kematiannya. Berdasarkan penelitian, air laut telah dicemari minyak bumi dalam konsentrasi yang berbahaya, beberapa di antaranya berada pada level empat kali di atas normal. Ini diungkap Aleksi Kumarkov, Menteri Sumber Daya Alam dan Ekologi setempat.
Pencemaran di pantai Avacha Foto: pixabay
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), air dengan pencemaran dua kali di atas normal yang disebut fenol dapat menyebabkan sejumlah dampak buruk, termasuk iritasi kulit, mata, hidung, tenggorokan, dan sistem saraf.
ADVERTISEMENT
Pada dosis yang cukup tinggi, fenol dapat menyebabkan kerusakan hati atau gagal ginjal, luka bakar kulit, tremor, kejang dan kedutan.
Hingga saat ini, peristiwa pencemaran air yang menewaskan ribuan hewan di pantai semenanjung Rusia masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan sementara, wadah penyimpanan bahan bakar roket tua yang disimpan di Radygino, berjarak 10 kilometer dari laut, telah mengalami kebocoran karena berkarat, mengalir dan mencemari air laut.
Kozelsky, tempat bahan kimia beracun dan pestisida terkubur, mungkin juga mengalami kebocoran,” kata Vladimir Burkanov, seorang ahli biologi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Guardian.