Ribuan Ubur-ubur Serang Israel, Jadi Tanda Datangnya Bencana

4 Agustus 2022 7:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan ubur-ubur serang Haifa, Israel.  Foto:  Rotem Sadah/Israel Nature and Parks Authority
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan ubur-ubur serang Haifa, Israel. Foto: Rotem Sadah/Israel Nature and Parks Authority
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan ubur-ubur memenuhi Laut Mediterania yang berdekatan dengan kota pelabuhan Haifa di Israel utara. Dalam serangkaian foto, terlihat bagaimana ribuan titik-titik putih menyelimuti lautan, menyebar hingga beberapa ratus meter di bawah permukaan air.
ADVERTISEMENT
Pemandangan tak biasa kerumunan ubur-ubur pengembara (Rhopilema nomadica) itu dipotret oleh Pejabat Otoritas Alam dan Taman Israel (Israel Nature and Parks Authority/NPA) di Teluk Haifa pada 20 Juli 2022.
Dalam rekaman yang diambil oleh drone, terlihat bagaimana ribuan ubur-ubur memenuhi lautan dengan kapal di atasnya, bak semut yang sedang menggerayami gula. NPA mengimbau agar orang-orang untuk tidak berenang di sekitar ubur-ubur, karena risiko sengatan yang mematikan.
Ubur-ubur pengembara sendiri adalah spesies yang paling umum di perairan dekat Haifa. Mereka termasuk hewan invasif yang berasal dari perairan tropis Samudra Hindia dan Pasifik. Para ilmuwan menduga, ubur-ubur pengembara menginvasi Mediterania dengan melakukan perjalanan dari Samudra Pasifik melalui Terusan Suez.
Ilustrasi ubur-ubur pink Foto: Shutter Stock
Invasi ubur-ubur ini dikenal sebagai ‘bloom’ atau mekar, kemungkinan dipicu oleh aktivitas manusia termasuk polusi dan perubahan iklim. Seperti misalnya, mereka bergerak dari Samudra Hindia ke Mediterania karena menghindari limbah hasil dari aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
Penangkapan ikan yang berlebihan dan berkurangnya populasi hewan laut yang bersaing dengan ubur-ubur, seperti mola-mola atau yang memangsa mereka seperti penyu, juga dapat menjelaskan mengapa ubur-ubur hadir dalam jumlah banyak tahun ini. Perubahan iklim juga berperan dalam mendorong ledakan populasi ubur-ubur di Haifa.
“Saat musim dingin, intensitas hujan dan udara dingin akan semakin tinggi. Ini bisa memengaruhi siklus mekar ubur-ubur. Kami tahu, jika hujan lebar, maka banyak nutrisi yang terbawa ke laut. Jadi ada lebih banyak gangga, plankton, dan lebih banyak makanan yang bisa dimakan ubur-ubur,” kata Dror Angel, ahli ekologi kelautan di Departemen Maritim University of Haifa sebagaimana dikutip Live Science.
Ribuan ubur-ubur serang Israel. Foto: Rotem Sadah/Israel Nature and Parks Authority
Sementara menurut Ruthy Yahel, ahli ekologi kelautan NPA, ledakan ubur-ubur di musim panas ini bisa menjadi tanda akan datangnya bencana, terutama bagi ekosistem laut di dekat pesisir Haifa, bahkan dapat memengaruhi sektor industri hingga pariwisata.
ADVERTISEMENT
Ledakan ubur-ubur sendiri adalah pemandangan yang umum di lepas pantai Israel selama musim panas berlangsung. Fenomena mekar ini juga pernah terjadi pada tahun 2015 dan 2017 lalu.
Para peneliti dari University of Haifa melacak pergerakan kawanan ubur-ubur ini lewat laporan dari orang-orang yang berenang di perairan terbuka, dari penyelam, pelaut, nelayan, peselancar, hingga pendayung dan kayak. Hasil pemetaannya bisa membantu kapal penangkap ikan dan pengunjung pantai menghindari area laut dan pantai tempat kawanan ubur-ubur terlihat.