Riset: 36 Bangsa Alien di Luar Angkasa Coba Komunikasi dengan Manusia

16 Juni 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bintang-bintang di galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bintang-bintang di galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
ADVERTISEMENT
Salah satu pertanyaan terbesar umat manusia adalah apakah kita satu-satunya makhluk yang punya kecerdasan di dunia ini? Dalam hal ini, apakah alien itu ada? Dan kalau mereka ada, di mana mereka dan bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan mereka?
ADVERTISEMENT
Saat ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan bahwa alien itu ada, namun riset terbaru mengklaim bahwa setidaknya ada lusinan peradaban di luar bumi yang coba berkomunikasi dengan manusia.
Menurut riset yang dibuat tim peneliti dari University of Nottingham, ada kemungkinan 36 peradaban alien di galaksi Bima Sakti yang secara aktif berkomunikasi dengan kita. Komunikasi ini, kata peneliti, dilakukan dengan membombardir sinyal radio ke luar angkasa.
Penelitian yang telah dipublikasi dalam jurnal The Astrophysical Journal itu mencoba memperkirakan jumlah Communicating Extra-Terrestrial Intelligent Civilizations (CETI) atau peradaban alien seperti kita yang menyiarkan sinyal radio ke luar angkasa. Untuk menghitung jumlah tersebut, para ilmuwan pertama-tama mendasari penelitian mereka dengan asumsi bahwa kehidupan yang punya kecerdasan akan berevolusi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan manusia di Bumi.
Ilustrasi alien. Foto: needpix
"Seharusnya ada setidaknya beberapa lusin peradaban aktif di galaksi kita dengan asumsi bahwa dibutuhkan lima miliar tahun bagi kehidupan cerdas untuk terbentuk pada rencana lain, seperti di Bumi,” kata Christopher Conselice, astrofisikawan di University of Nottingham, dikutip Sky News.
ADVERTISEMENT
"Idenya adalah melihat evolusi, tetapi pada skala kosmik. Kami menyebut perhitungan ini sebagai Batas Copernican Astrobiological," sambung Conselice, yang merupakan peneliti utama dalam riset ini.
Batasan Astrobiological Copernican itu memiliki dua asumsi yang memungkinkan adanya peradaban ekstra terestrial berdasarkan pada apa yang kita ketahui tentang bagaimana kehidupan cerdas di Bumi berevolusi.
Batasan yang lebih ‘lemah’ mengharuskan sebuah planet berada di zona layak huni dengan unsur yang tepat di mana kehidupan sudah muncul setelah 5 miliar tahun planet terbentuk. Adapun batasan ‘kuat’ lebih spesifik dalam menentukan rentang skenario munculnya kehidupan, di mana kehidupan diasumsikan harus muncul antara 4,5 dan 5,5 miliar tahun setelah planet terbentuk.
Ilustrasi bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
Dengan prinsip ini, para peneliti mengatakan seharusnya ada 36 peradaban di dalam galaksi kita. Jumlah tersebut adalah batas bawah, dengan asumsi peradaban ini hanya bertahan 100 tahun, seperti kehidupan manusia di Bumi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, para peneliti menduga bahwa mungkin kita tidak pernah dapat berkomunikasi dengan mereka. Dalam hal ini, bisa jadi kita adalah satu-satunya makhluk berkecerdasan unik yang ada di dunia saat ini, dengan pertimbangan waktu kelangsungan hidup yang singkat.
Para ilmuwan berargumen, planet yang memungkinkan peradaban alien tersebar secara tidak merata di galaksi kita. Menurut perhitungan mereka, planet yang memungkinkan adanya kehidupan peradaban alien terpaut 17.000 tahun cahaya dengan Bumi, sehingga praktis mustahil untuk kita bisa berkomunikasi dengan mereka.
Selain itu, mereka menambahkan bahwa kemungkinan bintang inang untuk kehidupan itu bertipe bintang surya sangat kecil dan sebagian besar adalah bintang kerdil. Hal tersebut membuat planet yang memungkinkan peradaban alien mungkin tidak cukup stabil untuk menampung kehidupan dalam rentang waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT