Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penemuan ini berdasarkan hasil riset tim ilmuwan di China. Mereka meneliti sperma milik 38 pasien di Shangqiu Municipal Hospital, Provinsi Henan, China.
Para peserta penelitian berada dalam rentang usia 15 sampai 59 tahun. Semuanya sudah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 , penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Hasil studi membuktikan, ada materi genetik virus corona yang terdeteksi dalam sperma milik enam pasien atau 16 persen dari total responden. Beberapa di antara enam peserta riset punya gejala COVID-19 yang cukup parah.
"Empat pasien dengan sampel sperma positif (virus corona) berada pada tahap infeksi akut," tulis Dr. Weiguo Zhao dari Eighth Medical Center of Chinese People Liberaion Army General Hospital di Beijing dan Dr. Shixi Zhang dari Shangqiu Municipal Hospital di Henan.
Meski menemukan virus corona bisa bertahan dalam sperma, belum ada bukti SARS-CoV-2 itu bisa menular lewat hubungan seks. Hasil riset mereka sudah ditulis dalam jurnal ilmiah JAMA Network pada Kamis (7/5).
ADVERTISEMENT
Butuh Riset Lanjutan
Sejak COVID-19 mewabah pertama kali di China, para ahli kesehatan dunia telah menyatakan tidak percaya virus corona bisa ditularkan secara seksual. Namun, adanya penemuan baru ini membuat mereka sedikit berubah pikiran.
Dr. Stanley Perlman, ahli mikrobiologi dan imunologi dari University of Iowa mengatakan, jika sperma pasien positif COVID-19 mengandung virus corona, bukan berarti si virus benar-benar ada di dalam cairan mani. Itu mengapa ia menyarankan studi lanjutan untuk menguatkan bukti tersebut.
"Ini adalah temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa virus itu (bisa) menular -bukan hanya virus ada dalam sperma," katanya, seperti dikutip The New York Times.
Saat ini, belum ada bukti kasus seseorang dapat tertular virus corona melalui seks dengan sperma yang terinfeksi SARS-CoV-2 dari pasangannya. Penularan saat melakukan hubungan badan jauh lebih mungkin terjadi lewat tetesan pernapasan atau droplet.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.