Riset: Berhenti Sejenak dari Media Sosial adalah Healing yang Ampuh

22 Mei 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jebakan media sosial. Foto: Chim/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jebakan media sosial. Foto: Chim/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Riset psikologi terbaru menemukan bahwa istirahat dari media sosial selama seminggu terbukti meningkatkan kebahagiaan, serta menurunkan depresi dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang terbit di jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking per 10 Mei 2022 ini melakukan uji coba acak terkontrol (randomized controlled trial) terhadap 154 partisipan, dengan umur rata-rata 29,6 tahun.
Subjek dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk berhenti menggunakan media sosial Facebook, Twitter, Instagram dan TikTok selama seminggu penuh.
Kelompok kedua sebagai kelompok kontrol, tidak diminta untuk berhenti menggunakan media sosial. Ada borang penilaian parameter psikologi sebelum eksperimen dimulai, diisi oleh semua partisipan.
Ilustrasi sosial media. Foto: Shutter Stock
Setelah satu minggu, tim peneliti mengirim lagi borang survei untuk diisi oleh semua partisipan. Survei ini untuk menilai beberapa parameter psikologis partisipan, antara lain kebahagaiaan (well-being), depresi, dan kecemasan.
Hasilnya, ada peningkatan kebahagiaan dan penurunan depresi serta kecemasan dari kelompok yang stop menggunakan media sosial selama seminggu.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini bukanlah penelitian pertama yang mengungkap korelasi positif antara istirahat media sosial dengan kesehatan mental.
Penelitian sejenis dilakukan oleh Morten Tromholt. Pada penelitian yang terbit di Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking per 2016 lalu, Tromholt melibatkan total 1095 partisipan di penelitiannya. Ia membagi subjek menjadi kelompok yang tetap menggunakan Facebook, dan kelompok yang berhenti menggunakan Facebook selama seminggu.
Hasilnya, well-being dari individu di kelompok yang istirahat Facebook selama seminggu meningkat. Tromholt menyebutkan bahwa istirahat dari Facebook memiliki efek positif pada dua dimensi kesejahteraan: Kepuasan hidup kita meningkat dan emosi menjadi lebih positif.
com-Ilustrasi wanita yang bahagia. Foto: Shutterstock
Penelitian oleh Eric J. Vanman dkk pada 2018 mengamati ada penurunan stress dan peningkatan kebahagian pada partisipan yang stop menggunakan Facebook selama 5 hari. Vanman meneliti total 138 orang, juga mengukur hormon kortisol sebagai salah satu parameter stress.
ADVERTISEMENT
“Menggunakan desain eksperimental, kami menemukan bahwa istirahat dari Facebook menyebabkan tingkat kortisol yang lebih rendah setelah hanya lima hari. Namun, perubahan hormonal ini juga disertai dengan perbedaan kesejahteraan subjektif,” tulis tim peneliti di makalah yang terbit di The Journal of Social Psychology.
Berhenti media sosial sejenak tidak semahal healing ke Bali. Mungkin bisa dicoba.