Riset: Deteksi Kanker Serviks Kini Bisa dengan Tes Urine di Rumah

6 November 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cara mendeteksi risiko terkena kanker serviks bagi para wanita kini bisa dilakukan dengan tes urine. Dengan kata lain, para wanita tak perlu repot mengunjungi dokter, karena tes bisa dilakukan di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Ini berkat sebuah studi yang digagas oleh para peneliti dari Queen Mary University of London, Inggris. Mereka telah mengembangkan cara untuk mengidentifikasi lesi pra-kanker pada wanita dengan menganalisis sampel urine dan vagina yang bisa mereka ambil dari rumah sendiri.
Pengambilan sampel yang dilakukan secara mandiri ini disambut antusias oleh para wanita yang terlibat sebagai responden dalam riset ini. Respons positif tersebut membuka kemungkinan jumlah partisipan program pemeriksaan kanker serviks akan meningkat, jika tersedia untuk kalangan luas.
“Penggunaan awal pengambilan sampel secara mandiri ini mungkin dilakukan oleh para wanita yang tak ingin repot pergi ke klinik untuk melakukan pemeriksaan atau bisa juga diperuntukkan di negara-negara yang belum menyediakan program pemeriksaan kanker serviks,” terang Belinda Nedjai, direktur Lab Epidemiologi Molekuler di Queen Mary University of London, sebagaimana diberitakan Independent.
ADVERTISEMENT
Nedjai pun optimistis, dalam jangka panjang, studi yang ia kembangkan ini bisa diterapkan sebagai metode standar untuk semua tes pemeriksaan. Ia mengklaim tes urine untuk mendeteksi risiko terkena penyakit kanker serviks lebih disukai oleh para wanita dibandingkan harus memeriksakan diri ke dokter.
Dengan tes urine, imbuh Nedjai, pemeriksaan kanker serviks juga bisa dilakukan dengan biaya yang lebih rendah. Selain itu, penelitian ini juga telah berkontribusi untuk menguji klasifikasi metilasi s5, yang merujuk ada suatu perubahan kimiawi pada salah satu dari empat huruf dasar DNA yang membentuk kode genetik manusia.
Serviks sangat lembut dan sensitif Foto: Pixabay
Tes urine dilakukan untuk melihat metilasi empat jenis HPV (human papillomavirus) yang paling kuat terkait dengan kanker dan gen manusia untuk menghitung skor risiko. HPV merupakan suatu grup virus yang terdiri dari 130 tipe HPV. Infeksi HPV bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, bahkan remaja atau anak-anak yang belum aktif secara seksual pun bisa terpapar virus ini.
ADVERTISEMENT
Dalam riset sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa sampel serviks yang diambil oleh profesional kesehatan menunjukkan hasil 100 persen akurat dalam mendeteksi kanker serviks invasif, dan 93 persen akurat dalam mendeteksi pra-kanker pada wanita yang memiliki tes positif HPV.
Dalam studi terbaru, 620 wanita dengan hasil HPV positif diminta untuk memberikan sampel vagina yang dikumpulkan menggunakan swab. Para peneliti kemudian mengekstraksi dan menganalisis DNA di laboratorium dan menghasilkan skor S5.
Ilustrasi kanker Foto: THINKSTOCK
Dalam sampel urine, tes S5 lebih baik dalam mengidentifikasi wanita yang memiliki lesi pra-kanker daripada tes HPV yang ada. Tes S5 secara tepat mengidentifikasi sel-sel pra-kanker yang berisiko tinggi pada 96 persen sampel dibandingkan dengan 73 persen dengan tes HPV-16 atau 18.
ADVERTISEMENT
Mereka percaya itu dapat digunakan dalam dua cara sebagai tes sekunder pada wanita HPV-positif, atau sebagai tes mandiri, yang terbukti akurat mengidentifikasi 85 persen sampel yang pra-kanker.
“Kami saat ini sedang mengerjakan penanda baru untuk mencoba meningkatkan akurasi pengklasifikasi lebih jauh, tetapi temuan ini mewakili kemajuan dalam pemeriksaan kanker serviks, terutama bagi wanita yang tidak menghadiri klinik, seperti wanita yang lebih tua, atau wanita yang menganggap tes smear terlalu menyakitkan atau yang tidak memiliki akses ke program pemeriksaan di negara mereka. Kami pikir ini menjanjikan,” kata Nedjai.