Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Riset di AS: Sereal Sarapan Kemasan Kini Terbukti Lebih Manis dan Kurang Bergizi
9 Juni 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Jutaan orang di dunia menyantap sereal sarapan kemasan di setiap pagi, tetapi menurut sebuah studi baru, sereal sarapan kini semakin buruk bagi kesehatan –karena ia menjadi lebih manis dan kurang bergizi selama sekitar satu dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi kekhawatiran semua orang, terutama bagi anak-anak, karena mayoritas anak muda di AS memilih sereal sebagai pilihan sarapan mereka, dibandingkan alternatif makanan lain.
Para peneliti dari beberapa institusi di seluruh AS mengamati bahan-bahan sereal siap saji (ready-to-eat/RTE) yang diluncurkan di Amerika Serikat antara tahun 2010 dan 2023, dan dipasarkan kepada anak-anak berusia antara 5 dan 12 tahun.
Peneliti memperoleh setidaknya 1.200 produk sereal kemasan di AS. Produk sebanyak itu termasuk sereal kemasan yang benar-benar baru diluncurkan, produk kemasan baru, hingga produk dengan varian atau formula baru. Mereka meneliti kandungan nutrisi dari sajian sereal ini, kemudian menganalisisnya melalui informasi basis data, dan dilacak dari waktu ke waktu.
"Analisis sereal RTE anak-anak yang diluncurkan dari tahun 2010 hingga 2023 mengungkapkan perubahan nutrisi yang mengkhawatirkan: peningkatan lemak, natrium, dan gula yang nyata di samping penurunan protein dan serat," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.
ADVERTISEMENT
Total lemak per sajian, misalnya, meningkat dari 1,13 gram menjadi 1,51 gram selama periode penelitian, melonjak 33,6 persen. Sementara itu, kandungan gula rata-rata naik dari 10,28 gram pada tahun 2010 menjadi 11,40 gram pada tahun 2023, meningkat 10,9 persen.
Sodium juga terlacak meningkat, dari 156 miligram menjadi 206,1 miligram rata-rata (naik 32,1 persen).
Sementara itu, nutrisi yang lebih sehat dalam sereal cenderung menurun: baik kadar protein maupun serat, telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Tampaknya, sereal sarapan kini menjadi lebih seperti camilan asin dan manis daripada makanan yang sehat yang kaya protein dan serat. Rata-rata, satu porsi sereal yang termasuk dalam analisis akan menyediakan lebih dari 45 persen dari batas gula harian yang direkomendasikan untuk anak-anak di AS.
ADVERTISEMENT
"Tren ini menunjukkan potensi prioritas rasa dibandingkan kualitas gizi dalam pengembangan produk, yang berkontribusi terhadap obesitas anak dan risiko kesehatan kardiovaskular jangka panjang," tulis para peneliti, mengutip dari Science Alert.
Perlu diingat bahwa penelitian ini hanya mengamati sereal yang baru diluncurkan (atau diluncurkan kembali), dan tidak memperhitungkan apa lagi yang mungkin dimakan anak-anak sepanjang hari. Meskipun demikian, ini adalah tren yang mengkhawatirkan.
Kita tahu bahwa pola makan dan nutrisi merupakan bagian penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan kuat, termasuk sarapan. Obesitas pada anak-anak di AS kini memengaruhi satu dari lima anak, dan terus meningkat.
"Mengingat konsumsi yang meluas dan dampak potensial terhadap gizi anak-anak, memahami tren komposisi sereal sangat penting bagi kesehatan masyarakat," tulis para peneliti.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini telah dipublikasikan di JAMA Network Open. Para peneliti yang terlibat antara lain Shuoli Zhao, PhD., dari Department of Agricultural Economics, University of Kentucky, hingga Qingxiao Li, PhD., dari Department of Agricultural Economics and Agribusiness, Louisiana State University.