Riset: Mikroplastik Bikin Virus Bisa Hidup di Air Tawar

30 Juni 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mikroplastik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mikroplastik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mikroplastik terus menghantui kehidupan umat manusia. Tak hanya menjadi sumber cemaran di udara hingga perairan, baik di laut maupun air tawar, riset terbaru menyebut mikroplastik bisa menjadi tempat hidup virus.
ADVERTISEMENT
Studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Stirling Skotlandia itu mengungkap temuan adanya virus yang menempel dan bertahan hidup pada mikroplastik di air tawar. Penelitiannya mengidentifikasi dua jenis virus, yang memiliki selubung dan yang tidak.
Virus yang memiliki selubung cenderung cepat mati dan larut pada air. Namun, virus jenis lainnya yang tidak memiliki selubung mampu bertahan untuk beberapa hari dengan mengikat mikroplastik.
Ilustrasi mikroplastik. Foto: Dok. Janice Brahney

Berpotensi menularkan penyakit

Setelah berhasil menemukan keberadaan virus itu, Quilliam dan rekannya mencoba menganalisis kemampuan virus pada mikroplastik dalam air itu bisa menular. Mereka menggunakan metode laboratorium standar dan menemukan hasil virus itu memiliki kemampuan untuk bisa menular.
ADVERTISEMENT
Hasil temuan lanjutan itu menyimpulkan mikroplastik terkontaminasi mampu mentransfer patogen seperti virus di lingkungan. Menurut Quilliam, meski pengolahan air limbah modern mampu memfilter limbah berukuran besar, sayangnya air telah terkontaminasi dengan mikroplastik yang terus mengalir di sepanjang sungai hingga berakhir di pantai.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahaya itu, termasuk orang tua yang membiarkan anak-anaknya bermain di sepanjang pantai. Tanpa disadari ternyata sang anak telah mencoba memasukkan partikel mikroplastik terkontaminasi yang berbentuk seperti pelet berwarna cerah ke dalam mulut mereka.
Bahayanya, virus yang terdeteksi pada cemaran mikroplastik itu, disebut oleh para ilmuwan mirip dengan Rotavirus dan Norovirus yang mampu menyebabkan diare dan gangguan perut. Hal itu membuat para ilmuwan khawatir akan risiko kesehatan di masa mendatang.
Ilustrasi bayi diare. Foto: Shutter Stock
“Jika potongan mikroplastik itu terkontaminasi oleh patogen (berbahaya bagi) manusia, maka itu bisa menjadi risiko kesehatan yang signifikan,” ungkap Quilliam.
ADVERTISEMENT
Pada 2019 lalu, Quilliam dan timnya pun berhasil menemukan kelompok bakteri E. coli yang juga menempel pada mikroplastik di pantai Skotlandia. Sebulan lalu, di lokasi yang sama, ia juga mengungkap temuan bakteri yang sama pada tisu basah dan cotton buds.