Riset: Pelihara Kucing - Anjing Bikin Kualitas Tidur Kamu Terganggu

20 Maret 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tidur bareng anjing peliharaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur bareng anjing peliharaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pelihara kucing, anjing, atau hewan berbulu lainnya tak melulu memberikan dampak positif bagi manusia. Mereka juga bisa menimbulkan efek buruk, salah satunya membuat jadwal tidur tuannya berantakan yang berpotensi berbahaya bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian baru yang dipimpin oleh ilmuwan Lauren Wisnieski, menemukan bahwa memiliki anjing atau kucing peliharaan, biasanya sering disebut 'anak bulu' atau 'anabul', berkaitan dengan malam yang lebih gelisah dan gangguan tidur daripada hidup tanpa mereka. Riset ini dipublikasikan di jurnal Human-Animal Interactions yang terbit pada Jumat (17/3).
Bermain dengan kucing dan anjing memang bagus karena bisa mengurangi tingkat stres dan menenangkan, hingga membuat kita merasa lebih baik. Wisnieski juga menyinggung penelitian terdahulu yang menyebut hewan peliharaan menawarkan rasa aman dan persahabatan yang bisa menurunkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi.
Wisnieski mengatakan studi yang dilakukannya bertujuan untuk menemukan apakah ada hubungan antara kepemilikan anjing dan kucing dengan kualitas tidur dan gangguan tidur. Sejumlah aspek diperhitungkan, seperti mendengkur saat tidur, sering bangun di malam hari, kebutuhan pil tidur, hingga sentakan kaki.
ADVERTISEMENT
Untuk analisisnya, penelitian menggunakan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) yang dilakukan pada 2005 hingga 2006. Sekitar 5.500 responden diperiksa, dengan 51,7 persen di antaranya perempuan dan 48,3 persen pria.
Ilustrasi kucing dan anjing tidur bersama. Foto: Shutterstock
Hasil penelitian menemukan, meski anjing atau kucing kalian menggemaskan, mereka bukan teman serumah terbaik jika ingin tidur nyenyak. Pelihara anjing dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar mengalami gangguan tidur dan kesulitan tidur, sementara memiliki kucing dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi mengalami sentakan kaki saat tidur.
Detailnya, pemilik anjing terbukti memiliki lebih banyak masalah dengan tidur, gangguan tidur, apnea (berhenti bernapas secara tiba-tiba) saat tidur, merasa gelisah, mengantuk, tidak cukup tidur, membutuhkan pil untuk tidur, dan mengalami sentakan kaki dibandingkan pemilik non-anjing. Sedangkan pemilik kucing lebih cenderung mendengkur, sulit tidur, dan lebih sering menyentak kaki saat tidur dibandingkan pemilik non-kucing.
ADVERTISEMENT
Wisnieski berpendapat kemungkinan ini karena kucing lebih aktif di malam hari. Meski begitu, penyebab sebenarnya belum diketahui.
"Jika hubungan sebab akibat dibangun melalui penyelidikan lebih lanjut, hasilnya akan berimplikasi pada rekomendasi dokter untuk merawat pasien dengan kualitas tidur yang buruk," kata Wisnieski, seperti dikutip IFLScience.
"Selain itu, sumber daya pendidikan dapat dikembangkan untuk memberi tahu pemilik hewan peliharaan tentang risiko gangguan tidur dan menawarkan solusi potensial, seperti mengurung hewan peliharaan atau membatasi aksesnya ke kamar tidur di malam hari."
Ilustrasi anjing tiduran di kasur. Foto: dezy/Shutterstock

Beda Studi, Beda Hasil soal Tidur Bareng Kucing, Anjing, dkk

Hasil riset ini berbanding terbalik dengan penemuan Mayo Clinic sebelumnya. Studi yang dipimpin Lois Krahn dari Mayo Clinic di Arizona, AS, menemukan bahwa membiarkan hewan peliharaan istirahat bersama pemiliknya di kamar dapat membantu tidur.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan banyak orang merasa nyaman dan aman dari tidur bersama hewan peliharaannya," ujar Krahn, seperti dikutip DailyMail.
"Saat ini, banyak pemilik hewan peliharaan jauh dari hewan peliharaan mereka hampir sepanjang hari, jadi mereka ingin memaksimalkan waktu bersamanya saat berada di rumah. Memiliki mereka di kamar tidur pada malam hari adalah cara mudah untuk melakukannya."