Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tyrannosaurus rex adalah hewan darat yang dianggap memiliki gigitan terkuat yang pernah hidup di Bumi. Gigitannya punya kemampuan untuk menghancurkan tulang keras dari lawan dan mangsanya.
ADVERTISEMENT
Tapi, kemampuan itu membuat para ahli paleontologi bertanya-tanya. Bagaimana bisa T-rex bisa melakukan hal itu tanpa memecahkan tengkoraknya sendiri.
Hal itu akhirnya diungkap dalam sebuah riset terbaru. Riset ini telah dipublikasikan di jurnal The Anatomical Record.
Dalam riset itu, tim peneliti menemukan bahwa T-rex memiliki tengkorak yang keras dan kaku, mirip seperti buaya dan hyena. Sifat keras dan kaku itu membuat T-rex bisa menggigit mangsanya dengan kekuatan 7 ton.
"Kekuatan terbesar yang kita estimasi pada T-rex adalah 64.000 Newton, itu berkekuatan sekitar 6,5 metrik ton (7,1 ton)," ujar Ian Cost, pemimpin riset ini kepada Business Insider.
Sebagai perbandingan, buaya air asin punya kekuatan gigitan 16.450 Newton, yakni hanya 25 persen dari total kekuatan gigitan T-rex.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, para peneliti menduga bahwa tengkorak T-rex memiliki sendi yang fleksibel. Karakteristik ini disebut akinesis tengkorak atau cranial kinesis.
Karakteristik itu membantu beberapa hewan untuk bisa menggerakkan bagian tengkoraknya ke arah berbeda dalam satu waktu dan tidak bergantung pada rahangnya. Ahli paleontologi berhipotesis bahwa T-rex bisa memanfaatkan karakteristik itu untuk memperkuat gigitannya.
Tapi, Cost menjelaskan bahwa pemahaman itu tidak sejalan dengan apa yang peneliti temukan pada predator modern, seperti buaya. Tengkorak buaya sangat keras dan kaku ini membuatnya nyaris tidak memiliki karakteristik akinesis tengkorak.
Dalam riset ini, tim peneliti membuat sebuah permodelan pergerakan rahang serta tengkorak burung beo dan cicak. Selanjutnya mereka membuat tengkorak T-rex melakukan gerakan yang sama.
"Kami menemukan bahwa tengkorak T-rex tidak bereaksi dengan baik ketika melakukan banyak gerakan," ujar Cost.
ADVERTISEMENT
Casey Holliday, salah satu anggota tim riset, menjelaskan bahwa ada keuntungan yang didapat dengan memiliki tengkorak yang stabil. Itu adalah kemampuan menggigit yang lebih kuat.
"Burung dan kadal memiliki pergerakan yang lebih banyak, tapi mereka kurang stabil," kata Holliday.
Kurangnya stabilitas saat menggigit bisa membatasi kekuatan gigitan yang seekor hewan. Cost menerangkan bahwa tengkorak yang kaku dan padat memberi kemampuan pada T-rex untuk menggigit hancur tulang mangsanya.
Menurutnya, kekuatan gigitan T-rex bisa menghancurkan sebuah mobil jeep hingga ke bannya. Cost menambahkan bahwa hasil risetnya mengindikasikan T-rex adalah pemangsa yang oportunis, mirip seperti hyena.
"Hyena, seperti yang kita ketahui adalah pemburu sekaligus pemakan bangkai. Saya pikir, T-rex mirip seperti itu," katanya.
ADVERTISEMENT