Robot NASA Rekam Suara Hantaman Meteor di Mars, Begini Suaranya

21 September 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi robot Mars InSight lander milik NASA. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi robot Mars InSight lander milik NASA. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Robot pendarat Mars NASA, InSight Lander, mendengar dentuman hantaman meteor untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, peneliti berhasil mengidentifikasi kawah yang merupakan jejak hantaman meteor tersebut.
ADVERTISEMENT
InSight adalah sebuah robot diluncurkan NASA pada 5 Mei 2018 dan mendarat di planet Merah pada November di tahun yang sama. InSight Lander dilengkapi dengan sensor akustik yang bisa mendeteksi gempa dan getaran di permukaan planet Mars.
Pada Mei 2022, InSight berhasil mendeteksi gempa terbesar yang terekam di luar bumi, sebesar 5 magnitudo. Selama misinya, InSight Lander telah berhasil mendeteksi 1.300 lebih gempa di Mars—disebut marsquake.
Hampir semua dari gempa tersebut adalah gempa tektonik, gempa yang dihasilkan gerakan kerak Mars. Sangat sedikit gempa yang dihasilkan oleh meteor membuat peneliti bingung sebab posisi Mars yang dekat dengan sabuk asteroid harusnya punya meteor lebih banyak.
Jejak kawah meteor yang hantamannya terdeteksi oleh InSight Lander. Warna ditingkatkan untuk memperjelas detail kawah. Foto: NASA/JPL-Caltech
Setelah diam di Elysium Planiti (suatu wilayah di Mars) sejak 2018, InSight akhirnya mendengar hantaman meteor untuk pertama. Total InSight mendeteksi empat ‘suara’ dari meteoroid.
ADVERTISEMENT
Meteorid yang menghasilkan suara terbesar terjadi pada September 2021 dan meninggalkan suara yang terekam oleh InSight. Meteor tersebut bahkan menciptakan tiga jejak kawah berjarak sekitar 85 hingga 290 km dari lokasi InSight berada.
Salah satu satelit yang mengorbit Mars, Mars Reconnaissance Orbiter mengkonfirmasi titik tersebut dan memfoto tiga jejak hantaman meteor.
“Setelah tiga tahun InSight menunggu untuk mendeteksi dampak, kawah itu tampak indah,” kata Ingrid Daubar dari Brown University, rekan penulis makalah dan spesialis dampak Mars.
Tiga jejak meteor yang hantamannya terdeteksi oleh InSight. Foto: NASA/JPL-Caltech
Baru setelah mengumpulkan data dan menganalisa, ilmuwan menemukan tiga hantaman meteor lain berserta lokasinya. Masing-masingnya 27 Mei 2020; 18 Februari 2021; dan 31 Agustus 2021.
Peneliti mempublikasi hasil penelitian di Nature Geoscience per 19 September 2022.
ADVERTISEMENT