Robot Penjelajah Curiosity NASA Temukan Bukti Kehidupan Masa Lalu di Mars

7 Desember 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamera HiRISE di atas Mars Reconnaissance Orbiter NASA menangkap foto penjelajah Curiosity pada 18 April 2021. Foto:  NASA/JPL-Caltech/UArizona
zoom-in-whitePerbesar
Kamera HiRISE di atas Mars Reconnaissance Orbiter NASA menangkap foto penjelajah Curiosity pada 18 April 2021. Foto: NASA/JPL-Caltech/UArizona
ADVERTISEMENT
Bukti kehidupan masa lampau di planet Mars telah ditemukan oleh penjelajah Curiosity NASA. Kehidupan kuno itu ada pada batuan sedimen yang kaya akan tanah liat di sekitar lokasi pendaratan Kawah Gale, bekas danau yang terbentuk ketika asteroid menghantam Planet Merah sekitar 3,6 miliar tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, tanah liat adalah petunjuk penting adanya bukti kehidupan karena sedimen itu terbentuk ketika mineral batu menghilang dan membusuk akibat bercampur dengan air--sumber kehidupan. Selain itu, tanah liat juga sangat ideal untuk menyimpan mikroba.
Namun, ketika robot Curiosity mengambil dua sampel batu lumpur purba--batuan sedimen mengandung tanah liat-- dari dasar danau yang mengering, para peneliti menemukan bahwa satu sampel batu berisi setengah dari jumlah mineral. Sebaliknya, sedimen itu lebih banyak mengandung oksida besi, senyawa yang memberi warna karat pada Mars.
Tim percaya, hilangnya kandungan mineral di Mars akibat air super asin. Air asin yang bocor ke lapisan tanah liat kaya mineral membuat mereka tidak stabil, membuang dan menghapus air secara geologis.
ADVERTISEMENT
"Kami dulu berpikir bahwa begitu lapisan mineral tanah liat ini terbentuk di dasar danau di Kawah Gale, mereka tetap seperti itu, melestarikan momen dalam waktu yang mereka bentuk selama miliaran tahun," kata Tom Bristow, penulis utama yang merupakan seorang peneliti di Pusat Penelitian Ames NASA di Mountain View, California.
Helikopter Ingenuity, berhasil mendarat di Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech
Rekan penulis studi, John Grotzinger, profesor geologi di California Institute of Technology, mengatakan bahwa Kawah Gale adalah tempat terbaik untuk mencari bukti kehidupan kuno.
Misi Curiosity di Mars sendiri dimulai 9 tahun lalu. Saat ini, Curiosity bekerja sama dengan penjelajah Mars Perseverance yang mendarat pada Februari 2021 dan bertugas untuk mengumpulkan sampel batu dan tanah yang nantinya akan dibawa ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan oleh Curiosity tidak hanya mengungkapkan bagaimana iklim Mars berubah, tetapi juga membantu Perseverance menentukan sampel tanah mana yang harus dikumpulkan untuk menemukan kehidupan.
"Kami telah mempelajari sesuatu yang sangat penting: Ada beberapa bagian dari endapan batuan Mars yang tidak begitu baik dalam menyimpan bukti masa lalu dan kemungkinan kehidupan planet ini," ujar Ashwin Vasavada, rekan penulis studi ilmuwan proyek Curiosity di Jet Propulsion NASA.
"Untungnya, kami menemukan keduanya berdekatan di Kawah Gale dan dapat menggunakan mineralogi untuk membedakan yang mana."