Roger si Kanguru Berotot Mati di Usia 12 Tahun

10 Desember 2018 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roger, Si Kanguru Berotot. (Foto: @72Hallam via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Roger, Si Kanguru Berotot. (Foto: @72Hallam via Twitter)
ADVERTISEMENT
Banyak warganet berduka karena kehilangan salah satu hewan idola mereka. Dua hari lalu, Roger si kanguru berotot dilaporkan mati pada usia 12 tahun.
ADVERTISEMENT
Roger si kanguru sempat menjadi selebriti di dunia maya. Ia menjadi terkenal karena memiliki bentuk tubuh yang tidak biasa.
Kanguru jantan ini terkenal karena tubuhnya yang berotot bak binaragawan. Salah satu foto yang menjadi viral pada 2015, memperlihatkan Roger sedang meremukkan ember dari logam semudah meremukkan ember plastik.
BBC melaporkan, Roger memiliki berat 89 kilogram dan tinggi mencapai dua meter. Roger ditemukan ketika ia masih berupa joey atau anak kanguru dan kemudian tumbuh besar di The Kangaroo Sanctuary, Alice Spring, Australia hingga akhirnya mati pada 8 Desember 2018.
Media sosial The Kangaroo Sanctuary membagikan foto terakhir Roger sebelum kematiannya. Roger diperlihatkan sedang berbaring miring dan menurut caption foto tersebut, pada saat itu Roger sedang bersantai sambil menunggu makanan.
ADVERTISEMENT
“Ia masih bayi ketika saya menyelamatkannya dari kantong ibunya yang mati di jalan raya,” kata Chris “Brolga” Barns, pendiri The Kangaroo Sanctuary, kepada BBC.
Barns membangun suaka tersebut untuk membesarkan Roger hingga ia menjadi pejantan alfa dan memiliki 12 pasangan betina. Saat ini, ada 50 kanguru lain yang hidup di suaka tersebut.
Meski menjadi orang yang menyelamatkan Roger, Barns mengaku lama kelamaan Roger menganggap dirinya sebagai saingan, bahkan ingin berkelahi dengannya. Menurut situs berita Australia, ABC, Roger memang dilatih untuk berkelahi dengan tangan kosong. Selain itu, secara alamiah, kanguru memang hewan petarung.
Rahasia tubuh berotot Roger
Menurut Dr. Natalie Warburton dari Murdoch University kepada National Geographic, postur dan lengan berotot adalah hal yang penting bagi seekor kanguru jantan untuk membuktikan bahwa mereka adalah jantan dominan.
ADVERTISEMENT
“Kanguru jantan membangun dan mempertahankan hierarki dominasi mereka melalui sparing dengan menggenggam lawan mereka dan menggunakan kaki belakang mereka untuk menendang lawan,” kata Warburton.
Menemukan beberapa ekor kanguru bertubuh besar bukanlah yang aneh. Tubuh kanguru biasanya memang akan terlihat sangat kekar bila dilihat dari depan.
Roger, Si Kanguru Berotot. (Foto: @Australia via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Roger, Si Kanguru Berotot. (Foto: @Australia via Twitter)
Sebab, di masa muda, kanguru biasanya melakukan berbagai pertarungan yang akhirnya membantu otot mereka untuk tumbuh. Dan seiring dengan bertambahnya usia, otot mereka pun bertambah besar dan mereka semakin agresif.
Melihat foto Roger yang terlihat sangat kekar juga bukanlah hal yang aneh. Sebab, kanguru jantan yang memiliki tubuh besar biasanya akan berpose seperti atlet binaraga untuk memamerkan otot tubuh mereka dan menarik perhatian kanguru betina.
ADVERTISEMENT
Karena memiliki otot-otot tubuh yang terlihat lebih menonjol dibanding kanguru lain, Roger sempat jadi bintang hiburan dan pernah muncul di beberapa acara televisi, salah satunya adalah Kangaroo Dundee di BBC Inggris.
Namun mendekati akhir hidupnya, Roger menderita artritis dan mengalami penurunan tingkat penglihatan. Oleh karena itu, Roger diputuskan untuk beristirahat dan pensiun dari dunia hiburan.
Kematian Roger di usia 12 tahun ini adalah hal yang wajar. Sebab, kanguru umumnya hanya hidup sampai usia 14 tahun. Di alam liar, jarang ada kanguru yang mencapai umur tersebut.
“Hidup menjadi semakin sulit untuk kanguru tua yang hidup di alam liar,” kata Barns. “Ketika mereka sakit, dingo, jenis anjing liar kami, akan menyerang dan memakan mereka.”
ADVERTISEMENT
National Geographic melaporkan bahwa semakin besar otot kanguru, maka semakin pendek usianya. Jadi sangat wajar jika Roger kini telah tiada, meninggalkan banyak foto dan kisahnya yang memikat banyak manusia.
Selamat jalan, Roger si kanguru berotot!