Rudiantara: Satelit Nusantara Satu Jadi Kebanggaan Indonesia

21 Februari 2019 22:28 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan peluncuran satelit Nusantara Satu akan menjadi kebanggaan untuk bangsa Indonesia. Menurut dia, satelit yang dimiliki oleh operator satelit swasta Indonesia, PT Pasifik Satelit Nusantara, ini membuat banyak terobosan di bidangnya.
ADVERTISEMENT
“PSN menjadi kebanggaan indonesia. Kita senang ada operator satelit Indonesia yang memanfaatkan teknologi yang belum banyak dimanfaatkan di dunia,” kata Rudiantara melalui pembicaraan teleconference, Kamis (21/2).
Menurut Rudiantara, satelit Nusantara Satu menggunakan teknologi high throughput satellite (HTS) yang baru digunakan oleh sedikit satelit di luar angkasa. HTS merupakan teknologi penggunaan frekuensi secara berulang. Dengan demikian, lalu lintas informasi antara stasiun bumi dan satelit menjadi lebih efisien.
Infografik Satelit Nusantara Satu. Foto: Sabryna Muviola/kumparan
Teknologi lain pada Nusantara Satu yang dibanggakan Rudiantara adalah electric propulsion. Teknologi pendorong ini memanfaatkan energi listrik untuk mendorong satelit menuju orbit. Dorongan ini dilakukan setelah satelit lepas dari roketnya.
Sebelum ada teknologi electric propulsion, satelit menggunakan pendorong kimia untuk menuju orbit yang ditentukan. Hanya saja, pendorong kimia membutuhkan lebih banyak tempat di dalam tubuh satelit. Electric propulsion bisa menghemat banyak tempat tersebut sehingga biaya pembuatan dan peluncuran satelit menjadi lebih murah.
Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso di Cape Cannaveral, Florida, Amerika Serikat. Foto: Anton William/kumparan
Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan electric propulsion yang dimiliki Nusantara Satu akan bekerja lebih baik dari rencana semula. Pada perhitungan awal, katanya, electric propulsion Nusantara Satu sanggup beroperasi hingga 22 tahun. “Setelah dihitung lagi, ternyata bisa berfungsi hingga 30 tahun,” ujar Adi.
ADVERTISEMENT
Satelit Nusantara Satu didesain memiliki kapasitas 3 Gbps pada frekuensi C-Band. Adapun teknologi high throughput yang dilekatkan pada frekuensi Ku-Band mendongkrak kapasitas menjadi 12 Gbps. Dengan demikian kapasitas total Nusantara Satu sebesar 15 Gbps–menjadikannya satelit broadband terbesar di Indonesia.