Rumah Kuno di Stonehenge Jerman Situs Pengorbanan Manusia Brutal Ditemukan

17 Juni 2021 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Goseck Circle, Stonehenge versi Jerman.  Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Goseck Circle, Stonehenge versi Jerman. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tak hanya Inggris, Stonehenge juga ada di Jerman. Bedanya, struktur 'Stonehenge' versi Jerman terbuat dari kayu, bukan batu seperti di Inggris.
ADVERTISEMENT
Stonehenge Jerman yang bernama Lingkaran Goseck (Goseck Circle atau Sonnenobservatorium Goseck dalam bahasa Jerman) sudah lama dikenal sebagai tempat ritual dan penguburan manusia yang mengerikan. Namun, temuan terbaru menunjukkan ia memiliki fungsi lain, yakni tempat tinggal atau rumah kuno.
Dilaporkan Heritage Daily, para peneliti arkeologi berhasil menemukan sisa-sisa dua rumah, termasuk 20 parit dan dua kuburan manusia, di situs Goseck Circle selama penggalian yang dilakukan pada Mei 2021. Ketika arkeolog menggali lebih dalam, mereka menemukan lebih banyak rumah, sehingga total rumah yang ditemukan menjadi 130 tempat tinggal.
Kini, penggalian masih terus dilakukan. Peneliti berharap menemukan jawaban atas korelasi antara tempat tinggal dengan bangunan ritual yang ada di dekatnya.
Stonehenge Jerman ini ditemukan pertama kali pada 1991 oleh Otto Braasch, yang tengah melakukan pengamatan udara dari pesawat. Situs itu terletak di dekat desa Pömmelte, sekitar 136 kilometer barat daya Berlin, sehingga dinamai Ringheiligtum Pömmelte, atau jika dalam bahasa Inggris disebut "Ring Sanctuary of Pömmelte".
ADVERTISEMENT
Stonehenge Jerman. Foto: Pixabay
Tiang kayu tempat ritual itu pernah diatur dalam beberapa lingkaran konsentris berdiameter 115 meter. Ini berarti Ringheiligtum Pömmelte sedikit lebih besar dari Stonehenge Inggris, yang berdiameter sekitar 100 meter.
Jika Stonehenge Inggris menyimpan pemakaman kuno yang dikremasi, maka para arkeolog telah menemukan pemakaman yang lebih mengerikan dan sadis di situs Goseck Circle, termasuk makam berisi tulang anak-anak, remaja, dan wanita dengan tanda-tanda kekerasan seperti patah tulang. Ada kemungkinan mereka ini telah dibunuh secara brutal sebagai bagian dari ritual pengorbanan manusia.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity itu juga menjelaskan bahwa para peneliti sebelumnya telah menemukan kapak, bejana minum, tulang binatang yang disembelih, dan quern atau penggilingan batu yang terkubur di situs Lingkaran Goseck.
ADVERTISEMENT
Penemuan pemukiman rumah di dekat situs adalah hal baru dan belum pernah ditemukan di Stonehenge mana pun. Adapun pemukiman situs diperkirakan berasal dari periode Neolitik akhir atau Akhir Zaman Batu hingga Zaman Perunggu awal, sekitar 2300 Sebelum Masehi (SM) hingga 2050 SM.
Para arkeolog berencana untuk melanjutkan penggalian di Ringheiligtum Pömmelte pada Oktober 2021 mendatang. Berdasarkan benda-benda yang telah ditemukan di situs,para arkeolog menduga Ringheiligtum Pömmelte digunakan untuk menyambut peristiwa astronomi, seperti titik balik matahari dan ekuinoks, serta berfungsi sebagai pusat penguburan dan ritual. Situs itu juga tampaknya dijadikan tempat tinggal oleh para penduduk kuno.