Sains dan Alquran di Balik Ratusan Burung Jalak yang Terbang Bergerombol

9 Februari 2021 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan burung jalak Eropa terbang di angkasa.  Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan burung jalak Eropa terbang di angkasa. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
ADVERTISEMENT
Ribuan burung jalak Eropa terbang bergerombol. Membentuk barisan bak tentara yang sedang berperang, meliuk-liuk dengan pola dan formasi tak menentu. Pemandangan itu menjadi tontonan yang menarik bagi siapa saja yang melihatnya. 
ADVERTISEMENT
Formasi yang disebut murmuration--pergerakan kelompok burung yang selaras dan sinkron-- itu telah lama menarik minat banyak penelitian. Bagaimanapun, burung yang mampu terbang mengangkasa telah didesain dengan sangat sempurna.
Mereka memiliki bulu-bulu di sayap yang berfungsi untuk menangkap udara dan melawan gravitasi. Didukung oleh tulang yang berlubang membuat burung memiliki bobot sangat ringan. Otot-otot burung juga dirancang secara khusus untuk mendukung kemampuan terbang dan melayang di udara. 
Di dunia Islam, keahlian terbang seekor burung yang didesain sangat sempurna telah lama dicantumkan dalam ayat Alquran, termasuk penjelasan tentang burung yang hidup dalam komunitas seperti jalak Eropa. Dalam surah Al-An’am Ayat 38 disebutkan: 
Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (bagian dari komunitas) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luput kan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan
Murmuration yang dilakukan oleh burung jalak Eropa. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
Selain itu, burung juga disinggung dalam Surah An-Nahl Ayat 79: 
ADVERTISEMENT
Tidakkah mereka memerhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang bebas di angkasa. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman
Pada surat lain juga dikatakan: "Dan apakah mereka tidak memerhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu," bunyi surat Surat Al-Mulk ayat 19

Burung jalak hidup dalam komunitas

Kutipan Surah Al-An’am Ayat 38 itu sejalan dengan apa yang dilakukan jalak Eropa, yaitu hidup dalam komunitas, berorganisasi, dan bekerja sama. Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Italia pada tahun 2008 menemukan bahwa ketika burung jalak terbang dalam jumlah besar mereka akan menyesuaikan arah dan kecepatan dari tujuh burung atau lebih yang terbang di dekatnya alih-alih merespons pergerakan semua burung yang ada di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut A. Jamie Wood, ilmuwan dari Departemen Biologi dan Matematika dari University of York, dan Colin Beale, dosen senior ekologi dari University of York, ada satu penjelasan sederhana kenapa jalak terbang secara bersamaan, karena mereka perlu kehangatan di malam hari selama musim dingin.
“Burung-burung perlu berkumpul bersama di tempat yang lebih hangat dan bertengger berdekatan untuk bertahan hidup. Burung jalak dapat berkumpul sebanyak lebih dari 500 burung per meter kubik, kadang-kadang hingga jutaan,” tulis Wood dalam The Conversation.
Terbang bersama juga memberi keuntungan lain, terutama dalam menghindari pemangsa atau predator. Teknik berputar dan meliuk saat terbang bergerombol bisa menciptakan efek kebingungan bagi predator sehingga mencegah individu jadi sasaran.
Burung jalak juga kerap bermigrasi ke tempat yang jauh dengan jarak puluhan kilometer, dan mereka akan menghabiskan banyak energi saat melakukan penerbangan jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan terbang bergerombol mereka bisa lebih efisien dalam mencari makanan ketimbang bergerak sendiri-sendiri. Inilah kenapa burung jalak Eropa lebih senang terbang bergerombol dan hidup dalam komunitas. 
Merek semua sudah didesain dan diprogram dengan sangat baik untuk bisa terbang dalam kelompok tanpa ada hambatan. Tak lain dan tak bukan ini semua hanya bisa dilakukan oleh Sang Maha Pencipta. Dan ayat di atas memiliki makna mendalam tentang tanda-tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan pada seekor burung