Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Salah Baca Resep, Obat Mata Tertukar dengan Obat Penis
11 Januari 2019 8:28 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB

ADVERTISEMENT
Tulisan tangan dokter di resep obat yang seperti cakar ayam kerap jadi bahan candaan. Namun di balik candaan itu ada potensi bahaya tersembunyi bagi pasien.
ADVERTISEMENT
Bahaya akibat tulisan cakar ayam seorang dokter benar-benar dialami seorang perempuan di Skotlandia. Nasib perempuan itu sungguh sial, sakit matanya menjadi semakin parah karena ia salah diberikan obat. Ia malah diberikan obat krim disfungsi ereksi penis pria, bukan obat krim mata yang ia butuhkan.
Menurut laporan medis yang telah dipublikasikan jurnal BMJ Case Reports, hal ini terjadi karena apoteker salah membaca resep dokter dari perempuan, yang nama dan usianya tidak disebutkan.
Kalau melihat nama dari masing-masing obat, bisa dibilang "kesalahan" ini bisa dimaklumi terjadi. Nama obat disfungsi ereksi adalah "Vitaros", sementara obat mata yang diperlukan si perempuan adalah "VitA-POS". Kemiripan itu, dikombinasikan dengan tulisan dokter yang mungkin sulit terbaca, bisa memperbesar kemungkinan kesalahan terjadi.

Perempuan itu tidak mengetahui adanya kesalahan pemberian obat. Jadi kemudian ia menggunakan obat krim disfungsi ereksi itu untuk mengobati matanya. Obat krim untuk mengatasi disfungsi ereksi itu mengandung alprostadil, zat kimia alami yang memperbesar pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Jadi ketika obat itu dioleskan ke kulit atau penis, ia akan meningkatkan aliran darah ke area itu. Tapi jika dioleskan ke mata, obat krim itu bisa menyebabkan iritasi.
Untungnya, mata perempuan itu mulai bisa sembuh kembali dengan bantuan antibiotik, steroid, dan cairan pelumas. Meski begitu ia masih mengalami sakit mata, penglihatan kabur, mata kemerahan, dan pembengkakan.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran atas adanya obat-obatan dengan ejaan huruf yang mirip," kata Magdalena Edington, ahli dari Tennent Institute of Ophthalmology yang menulis studi kasus ini.
"Kami menyarankan pemberi resep untuk memastikan agar resep dicetak dengan huruf kapital untuk menghindari skenario serupa di masa depan," tambah Edington, dikutip dari IFL Science.

Ia menambahkan bahwa kasus ini cukup aneh. Pasalnya si apoteker memberikan obat krim disfungsi ereksi kepada seorang perempuan yang diberikan instruksi untuk penggunaan pada mata.
ADVERTISEMENT
Menurut para penulis studi kasus ini, kejadian ini harus menjadi peringatan untuk meningkatkan kesadaran serta pemberian resep yang lebih baik.
Kejadian serupa sering terjadi. Bahkan ada beberapa kasus yang menyebabkan kematian. IFL Science melaporkan bahwa di Inggris ada 237 juta kejadian salah resep tiap tahunnya.
Kesalahan yang dimaksud mulai dari salah pemberian obat atau salah dosis. Kesalahan-kesalahan ini menyebabkan sekitar 700 kematian tiap tahunnya dan berpotensi menjadi faktor penyebab kematian bagi lebih dari 22 ribu pasien.