Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sampah Antariksa Milik China Masuk Bumi, Ciptakan Bola Api Menakjubkan
11 April 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sampah antariksa milik China jatuh ke Bumi, menciptakan bola api menakjubkan di langit malam California Selatan, AS, pada Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Jatuhnya puing-puing antariksa tersebut menciptakan cahaya terang bak meteor yang masuk ke atmosfer Bumi . Itu juga menarik perhatian banyak orang yang tinggal di daerah Sacramento hingga San Diego, California. Menurut American Meteor Society (AMS), mereka menerima lebih dari 81 laporan terkait penampakan cahaya terang tersebut hingga Selasa (2/4) sore.
Sebagian besar orang mengaku melihat bola api di langit pada pukul 01.40 waktu California. Beberapa orang mengira itu adalah bagian dari Roket Falcon 9 milik SpaceX yang meluncurkan 22 satelit internet Starlink dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di pantai tengah California sekitar enam jam sebelumnya.
Namun, cahaya yang melayang di langit malam California bukanlah puing milik SpaceX, sebab roket Falcon 9 tahap pertama berhasil mendarat dengan aman setelah meluncur.
ADVERTISEMENT
Menurut astrofisikawan dan pelacak satelit, Jonathan McDowell, bongkahan puing antariksa itu merupakan modul orbit pesawat ruang angkasa Shenzhou 15 milik China. Shenzhou 15 diketahui meluncurkan tiga astronaut ke stasiun luar angkasa Tiangong pada November 2022 lalu.
Modul orbital Shenzhou yang memiliki berat sekitar 1.500 kilogram itu menyediakan ruang ekstra bagi astronaut dan eksperimen sains di luar angkasa. Ia tidak dirancang untuk kembali mendarat di Bumi dengan aman di akhir misinya.
Modul orbital Shenzhou 15 bukan sampah luar angkasa milik China pertama yang jatuh ke Bumi. Beberapa waktu lalu, sampah antariksa China seberat 23 ton dari roket Long March 5B jatuh ke Bumi secara tidak terkendali.
Jatuhnya puing tersebut menuai kritik dan kecaman dari berbagai pihak di komunitas antariksa, termasuk pemimpin NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA). Mereka menganggap apa yang dilakukan China tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya.
ADVERTISEMENT
Live Update