Sampah Luar Angkasa Seberat 500 Kilogram Hantam Desa di Kenya

6 Januari 2025 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah antariksa yang jatuh dari langit dan menghantam sebuah desa di Kenya kemungkinan merupakan cincin pemisah dari sebuah roket. Foto: KSA
zoom-in-whitePerbesar
Sampah antariksa yang jatuh dari langit dan menghantam sebuah desa di Kenya kemungkinan merupakan cincin pemisah dari sebuah roket. Foto: KSA
ADVERTISEMENT
Bongkahan sampah antariksa seberat 500 kilogram menghantam sebuah desa di Kenya. Sampah berbentuk cincin logam itu kemungkinan berasal dari roket meski asal-usulnya belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada lebih dari 170 juta keping puing antariksa dengan ukuran besar di orbit rendah bumi. Puing-puing itu berasal dari roket, pesawat ulak-alik, dan satelit yang sudah tidak berfungsi.
Sebagian besar dari sampah luar angkasa terbakar di atmosfer saat memasuki Bumi. Namun, beberapa bagian yang berhasil mencapai daratan mulai menimbulkan masalah.
Salah satunya adalah yang jatuh di sebuah desa kecil di Kenya pada Senin, 30 Desember 2024. Kala itu, sebuah cincin logam seberat setengah ton meluncur dari langit dengan kecepatan tinggi, menghantam semak belukar hingga mengejutkan penduduk sekitar.
“Saya sedang menjaga sapi dan mendengar suara ledakan keras,” ujar Joseph Mutua, penduduk desa Mukuku yang terletak di tenggara ibu kota Nairobi kepada stasiun berita Kenya NTV. “Saya tidak melihat asap di awan. Saya pergi ke pinggir jalan untuk memeriksa apakah ada kecelakaan mobil, tapi tidak ada tabrakan.”
ADVERTISEMENT
Awalnya, warga khawatir desa mereka diserang, karena suara ledakan terdengar seperti bom. Alih-alih bom, mereka justru menemukan benda berbentuk cincin selebar 2,5 meter.
Benda itu meratakan pohon dan semak di sekitar tumbukan. Badan Antariksa Kenya (KSA) segera mengidentifikasi cincin raksasa sebagai bagian dari roket, kendati belum memeriksa asal-usulnya.
KSA meyakinkan masyarakat bahwa benda tersebut tidak berbahaya. Jika cincin mendarat di gedung atau rumah, kemungkinan akan menjadi bencana besar.
Belakangan, sampah antariksa yang jatuh ke Bumi semakin sering terjadi. Potongan puing dari wahana SpaceX pernah menghantam atap rumah warga di Franklin, North Carolina, AS, pada Mei 2024.
Sebelumnya, dua benda luar angkasa juga ditemukan di sebuah peternakan di Saskatchewan, Kanada. Bongkahan logam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menghantam rumah warga di Naples, Florida, AS, pada Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Selain membahayakan manusia yang hidup di darat, sampah antariksa juga menjadi ancaman bagi astronaut di ISS karena berpotensi terjadinya tabrakan.
Para ahli memperingatkan masalah sampah antariksa berpotensi semakin parah, seiring dengan meningkatnya peluncuran roket dan pesawat ke luar angkasa. Ada ratusan peluncuran misi luar angkasa yang akan dilaksanakan pada 2025 secara global. Artinya, akan semakin banyak sampah yang mungkin masuk ke Bumi, dan tentu saja mengancam keselamatan kita.