Satelit Mata-mata Rusia Gagal Mengorbit, Meledak Bak Meteor di Langit Malam AS

22 Oktober 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bola api dari satelit Rusia Kosmos-2551 memasuki  atmosfer bumi pada 20 Oktober 2021, ditangkap oleh Chris Johnson dari Fort Gratiot Township, Michigan. Foto: Chris Johnson/Fort Gratiot Township
zoom-in-whitePerbesar
Bola api dari satelit Rusia Kosmos-2551 memasuki atmosfer bumi pada 20 Oktober 2021, ditangkap oleh Chris Johnson dari Fort Gratiot Township, Michigan. Foto: Chris Johnson/Fort Gratiot Township
ADVERTISEMENT
Satelit mata-mata milik Rusia gagal mendarat kembali ke Bumi pada Rabu (20/10), terbakar bak meteor jatuh di langit malam Midwest Amerika. Peristiwa itu dilihat banyak orang dan terekam kamera ponsel milik warga.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, American Meteor Society (AMS) telah menerima lebih dari 180 laporan terkait penampakan bola api mulai dari Tennessee hingga utara Michigan. AMS telah mengunggah video penampakan bola api tersebut, di mana rekaman didapat dari beberapa orang pengamat termasuk video 27 detik yang diambil oleh langit Chris Johnson di Fort Gratiot Township, Michigan. Penampakan bola api itu terjadi sekitar pukul 00.43 ET.
“12:43 EDT adalah waktu yang diperkirakan tepat Kosmos-2551 melewati wilayah tersebut, dan dalam jendela ketidakpastian waktu masuk kembali yang diberikan oleh Space Force,” kata Jonathan McDowell, astronom dan satelit pelacak yang berbasis di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, dalam sebuah postingan di Twitter.
Kosmos-2551 adalah satelit mata-mata Rusia yang diluncurkan pada 9 September 2021. Namun, satelit itu tampaknya gagal mengorbit tak lama usai diluncurkan. Dalam Tweet McDowell pada 18 Oktober mencatat, bahwa kosmos-2551 diperkirakan akan memasuki atmosfer Bumi sehari setelah diluncurkan dan ternyata perkiraan itu meleset.
ADVERTISEMENT
Diagram jalur orbit dan titik masuk kembali Kosmos-2551 pada 20 Oktober 2021, gambar oleh pelacak satelit Marco Langbroek. Foto: Marco Langbroek/Twitter
Beruntung, Kosmos-2551 yang terbakar tidak membahayakan orang-orang. Sebab, satelit itu hanya punya berat 500 kg, dengan begitu kemungkinan tidak ada puing-puing satelit yang akan mencapai tanah.
Insiden jatuhnya sampah antariksa ke atmosfer akan semakin sering karena umat manusia meluncurkan banyak satelit ke orbit. Para ahli khawatir, ledakan satelit ini tidak terkendali dan bisa membahayakan manusia di Bumi jika puing antariksa sampai mendarat di permukiman warga.
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains