Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Seekor Jerapah Tersambar Petir, Bangkainya Disebut Mengandung Racun
18 Oktober 2022 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seekor jerapah yang mati tersambar petir ditemukan tergeletak di sebuah Taman Nasional di Afrika Selatan. Anehnya, tidak ada satu pun hewan yang menyentuh atau memakan bangkai tersebut selama dua hari, hingga diklaim ada racun yang dikeluarkan di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Potret jerapah yang tersambar petir itu dibagikan oleh penduduk lokal di Afrika Selatan, AnneMarie Scheepers, di media sosial Facebook. Dia mengatakan hewan-hewan enggan memakan bangkai jerapah selama dua hari karena racun yang dikeluarkan tubuh jerapah setelah tersambar petir.
“Petir sangat kencang pada malam itu, dan hujan turun dengan deras di daerah Skukuza. Keesokan harinya, kami berkendara dan menemukan jerapah yang mati tetapi tidak ada tanda-tanda pemangsa makan atau ingin datang untuk memakan bangkainya,” tulisnya.
“Ngobrol dengan wisatawan lain yang berkemah di kamp dan mendengar bahwa ketika petir menyambar seekor binatang, ada racun yang dikeluarkan. Dibutuhkan sekitar dua hari untuk racun hilang dari bangkai. Sungguh, dua hari kemudian pemangsa mulai makan. Burung nasar yang tak terhitung jumlahnya datang seperti jet menabrak bangkai. Hyena dan burung nasar berpesta bersama.”
ADVERTISEMENT
Petir adalah pelepasan muatan listrik dari awan ke tanah. Terkadang orang atau hewan dapat tersambar petir. Pada saat itu, petir akan melewati tubuh mereka untuk mencapai tanah.
Sambaran petir dapat mematikan, seringkali korbannya meninggal karena serangan jantung. Sementara mereka yang selamat dari sambaran petir biasanya mengalami luka permanen, seperti luka bakar, kerusakan pendengaran, dan trauma mekanis. Menurut National Geographic, setiap tahunnya ada sekitar 2.000 orang di seluruh dunia yang tewas tersambar petir.
Petir juga bisa mematikan bagi hewan, bahkan bisa menewaskan secara massal, seperti yang terjadi pada 2016 ketika sekitar 323 rusa kutub mati secara massal akibat tersambar petir. Jerapah sebagai hewan tertinggi juga rentan terkena sambaran petir.
“Saat hewan tersambar petir, ini akan mengakibatkan disfungsi multisismetik pada hewan. Dalam kebanyakan kasus, sambaran petir yang mengakibatkan kematian akan disebabkan oleh serangan jantung primer,” ujar Adam W. Stren, seorang profesor Patologi Forensik di College of Veterinary Medicine, University of Florida.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan racun, Stern mengatakan belum pernah mendengar tentang rembesan racun yang dimaksud Scheepers di postingannya. Menurut sebuah artikel yang terbit pada 2014 lalu, predasi tertunda setelah tersambar petir telah diamati sebelumnya, tapi hanya secara anekdot.
"'Mitos' predasi postmortem tertunda pada kematian akibat sambaran petir ini telah terdengar berulang kali dari petani di seluruh negeri, meskipun tidak ada studi formal yang mengkonfirmasi fenomena ini," tulis Ryan Blumenthal, ahli patologi forensik dalam artikel tersebut.
"Jika pemulungan postmortem yang tertunda memang menjadi kenyataan, mungkin itu karena semacam bau kimia terkait petir pada bangkai. Mungkin bulu yang hangus bisa mengeluarkan bau seperti Sulfur. Mungkin berbagai ester atau amina dilepaskan dari pos tubuh. sambaran petir. Apa pun penyebabnya, fenomena yang dilaporkan secara anekdot ini membutuhkan penelitian ilmiah yang lebih besar,” katanya lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Live Update