Sejak Kapan Manusia Pakai Baju? Ternyata, Jauh Lebih Jadul yang Kita Kira

20 September 2021 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pintu masuk ke Gua Contrebandiers, Maroko. Foto: Contrebandiers Project, 2009
zoom-in-whitePerbesar
Pintu masuk ke Gua Contrebandiers, Maroko. Foto: Contrebandiers Project, 2009
ADVERTISEMENT
Pakaian merupakan salah satu tonggak peradaban manusia. Baju dan celana tidak hanya berguna untuk menjaga suhu tubuh tetap ideal, tetapi juga menunjukkan kemajuan evolusi budaya dan kognitif manusia. Namun, sejak kapan manusia memakai pakaian?
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti internasional baru-baru ini menemukan bukti bahwa pakaian telah digunakan manusia sejak 120.000 tahun yang lalu. Studi ini telah dipublikasi dalam jurnal iScience pada Kamis (16/9).
Menelusuri asal usul manusia pakai baju sebenarnya adalah hal yang sulit. Sebab, bulu dan bahan organik lainnya yang digunakan untuk membuat pakaian tidak mungkin dilestarikan dalam catatan arkeologi.
Meski demikian, tim peneliti dari Arizona State University dan Max Planck Institute melaporkan kumpulan tulang yang tampaknya menjadi bukti kuat pembuatan pakaian sejak 120.000 tahun silam. Bukti ini terdapat di endapan Gua Contrebandiers di Maroko yang berasal dari 120.000 hingga 90.000 tahun yang lalu.
Peralatan tulang yang ditemukan di Gua Contrebandiers. Foto: Hallet, et. al., iScience, 2021
“Ini adalah periode waktu dan lokasi kritis bagi anggota awal spesies kita,” kata penulis utama studi sekaligus peneliti dari Max Planck Institute, Emily Hallett, dalam keterangan resminya. “Dan saya terutama tertarik untuk merekonstruksi pola makan dan ceruk habitat orang-orang yang menggunakan gua ini.”
ADVERTISEMENT
Peneliti menjelaskan, di antara 12.000 fragmen tulang yang ditemukan di endapan gua tersebut, 62 di antaranya merupakan tulang hewan yang telah dibentuk oleh manusia untuk digunakan sebagai perkakas.
Di saat yang sama, peneliti mengidentifikasi pola bekas luka khusus pada tulang hewan karnivora. Bekas luka itu menunjukkan bahwa, alih-alih mengolahnya untuk makanan, penghuni Gua Contrebandiers menguliti hewan untuk diambil bulunya.
Peneliti kemudian membandingkan peralatan tulang yang ditemukan di Gua Contrebandiers untuk dibandingkan dengan catatan arkeologi. Mereka menemukan bahwa peralatan tulamg ini memiliki bentuk dan tanda yang sama dengan peralatan pemroses bulu yang dijelaskan oleh peneliti lain.
Sisa tulang rubah yang bulunya diambil penghuni Gua Contrebandiers. Foto: Hallet, et. al., iScience, 2021
“Kombinasi tulang karnivora dengan tanda menguliti dan alat tulang yang kemungkinan digunakan untuk pemrosesan bulu memberikan bukti yang sangat sugestif untuk pakaian paling awal dalam catatan arkeologi,” kata Hallett.
ADVERTISEMENT
“Namun, mengingat tingkat spesialisasi dalam kumpulan ini, alat ini mungkin bagian dari tradisi yang lebih besar dengan contoh-contoh sebelumnya yang belum ditemukan.”
Selain menemukan peralatan tulang, peneliti juga menemukan ujung gigi dari paus atau lumba-lumba. Bentuknya mirip seperti alat pengelupas tekanan yang digunakan untuk membentuk perkakas batu.
Mengingat usia situs tempat penemuan, ini merupakan penggunaan gigi mamalia laut paling awal yang didokumentasikan oleh manusia. Penemuan fifi paus atau lumba-lumba ini juga satu-satunya tulang mamalia laut terverifikasi yang tersisa dari masa Pleistosen, sekitar 2,5 juta hingga 11.000 tahun yang lalu.
Ujung gigi dari paus atau lumba-lumba yang ditemukan di Gua Contrebandiers. Foto: Hallet, et. al., iScience, 2021
“Alat tulang Gua Contrebandiers menunjukkan bahwa sekitar 120.000 tahun yang lalu, Homo sapiens mulai mengintensifkan penggunaan tulang untuk membuat alat formal dan menggunakannya untuk tugas-tugas tertentu, termasuk pengerjaan kulit dan bulu,” ujar Hallett.
ADVERTISEMENT
“Fleksibilitas ini tampaknya menjadi akar dari spesies kita, dan bukan karakteristik yang muncul setelah ekspansi ke Eurasia.”
Manusia modern (Homo sapiens) diperkirakan muncul dari Afrika pada 300.000 tahun silam. Sebelum penemuan di Gua Contrebandiers, bukti tertua untuk pakaian Homo sapiens adalah jarum tulang berusia sekitar 45.000-40.000 tahun dari Siberia.
Ilustrasi "Manusia-Pakaian" oleh Indra kumparan Foto: Ilustrasi "Manusia-Pakaian" oleh Indra kumparan
Para peneliti menduga bahwa manusia modern telah mulai membuat pakaian ribuan tahun sebelum tanggal artefak Maroko, meskipun bukti arkeologis masih kurang. Studi genetik kutu pakaian oleh peneliti lain menunjukkan bahwa manusia mungkin sudah memakai pakaian sejak 170.000 tahun yang lalu di Afrika.
Selain manusia modern, manusia purba Homo Neanderthal juga diperkirakan telah membuat pakaian, mengingat daerah dingin yang mereka huni di Eurasia. Sebagai bukti, komunitas ilmiah telah menemukan alat-alat tulang yang terbuat dari kulit yang dibuat oleh Neanderthal dari sekitar 50.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Di masa depan, Hallett berharap dapat berkolaborasi dengan peneliti lain untuk mengidentifikasi bukti alat pembuat pakaian kuno. Dengan demikian, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul dan penyebaran manusia memakai baju.