Sejarah di Balik Posisi Berbaring yang Digunakan Para Wanita Melahirkan

24 November 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan normal.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Posisi melahirkan menjadi salah satu aspek yang krusial bagi proses persalinan para calon ibu. Penentuan posisi melahirkan bahkan biasanya dilakukan setelah melakukan berbagai pertimbangan.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, posisi melahirkan yang jamak ditemukan adalah posisi berbaring atau terlentang. Padahal, dikutip dari American Journal, wanita kuno pada abad ke-14 silam lebih memilih posisi lain seperti berjongkok dan berlutut untuk melahirkan.
Posisi berjongkok juga disebut lebih menguntungkan bagi wanita melahirkan ketimbang posisi berbaring. Pasalnya, posisi jongkok dapat membuka saluran pelvis lebih lebar sehingga membantu persalinan.
Lantas, mengapa saat ini posisi jongkok begitu jarang ditemukan? Mengapa wanita hamil saat ini lebih sering menggunakan posisi berbaring? Ternyata, jawabannya ada pada diri seorang Raja Prancis.
Raja Louis XIV dari Prancis disebut menjadi penyebab posisi berbaring menjadi akrab dilakukan. Raja Louis XIV dikenal memiliki gangguan voyeuristic. Gangguan ini menyebabkan ia menikmati melihat atau mengintip orang lain dalam keadaan bugil atau yang tengah berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ia sangat menikmati melihat istri dan selirnya melahirkan dalam posisi telentang pada abad ke-17. Maka, Raja Louis XIV digadang sebagai seseorang yang membuat posisi telentang menjadi terkenal.
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Foto: Shutterstock
“Louis senang menyaksikan wanita melahirkan, dia akan frustrasi tatkala pemandangan melahirkan terhalang oleh bangku persalinan,” tulis Professor Lauren Dundes dalam American Journal of Public Health, seperti dilansir dari IFL Science.
“Menurut Louis, posisi berbaring adalah cara baru untuk melahirkan, dan dia mempromosikan tindakan itu kepada para bidan yang menghadiri persalinan.”
Semasa hidupnya, Raja Louis XIV memiliki 22 orang anak. Setiap anak-anak itu lahir, ia pun menggunakan kekuasaannya untuk membuat istri atau selirnya berbaring telentang saat melahirkan.
Louis XIV juga tidak lupa mendorong pemikiran yang sama kepada masyarakat Prancis. Ia meyakini bahwa posisi berbaring merupakan posisi terbaik bagi setiap wanita yang akan melahirkan.
ADVERTISEMENT
Alhasil, pemikirannya diterima oleh masyarakat Prancis. Tak lama kemudian, praktik yang sama mulai menyebar ke negara Eropa lain hingga akhirnya ke seluruh dunia seperti hari ini.
(EDR)