Sejumlah Hewan Laut Aneh Ditemukan di Pantai Australia, Begini Bentuknya

8 November 2022 7:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan kelelawar laut dalam. Foto: Ben Healley/Museum Victoria
zoom-in-whitePerbesar
Ikan kelelawar laut dalam. Foto: Ben Healley/Museum Victoria
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dari ikan berwajah aneh sampai makhluk berbentuk cairan, sejumlah hewan penghuni laut dalam ditemukan di kedalaman 2.500 km di lepas pantai Australia selama ekspedisi yang dilakukan para peneliti baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
“Kami tahu wilayah ini ditutupi dengan gunung bawah laut besar yang terbentuk selama era dinosaurus dan kami tahu wilayah itu berada di persimpangan kritis antara Samudra Pasifik dan Hindia,” ujar Tim O’Hara, kurator senior Museum Victoria, seperti dikutip ScienceAlert.
"Kami sangat senang dengan prospek menemukan spesies baru, bahkan mungkin cabang baru dari pohon kehidupan, yang sampai sekarang tetap tersembunyi di bawah gelombang di wilayah yang belum dijelajahi ini."
Ekspedisi dilakukan pada 30 September 2022. Peneliti melakukan perjalanan ke wilayah taman laut baru yang melindungi 740.000 km persegi lautan di sekitar Cocos Keeling dan Kepulauan Christmas. Di sana, peneliti mengamati sejumlah ikan bersayap cantik yang loncat dari permukaan dan melayang di udara dalam beberapa saat. Ikan terbang itu berisiko ditangkap oleh burung laut lapar.
ADVERTISEMENT
Menggunakan sonar, tim memetakan dasar laut selama 35 hari eksplorasi dalam perjalanan 13.000 km. Hasil pemetaan menemukan pegunungan laut purba, kerucut vulkanik, ngaraim dan pegunungan. Gunung berapi yang telah punah terbentuk 140 hingga 150 juta tahun lalu.
Sonar juga mengungkapkan Kepulauan Cocos Keeling adalah puncak kembar dari gunung laut besar yang menjulang hampir 5.000 meter dari dasar laut. Puncak ketiga juga terdeteksi 350 meter di bawah permukaan laut.
Tim mengaku menemukan harta karun besar spesies hewan setelah mengambil sampel habitat dengan jaring pukat kecil dari 60 meter hingga kedalaman 1.500 km di bawah permukaan laut. O’Hara memperkirakan hampir sepertiga hewan yang ditemukan adalah spesies baru, termasuk ikan transparan.
Seekor belut cusk buta. Foto: Ben Healley/Museum Victoria
"Ikan ini memiliki mata yang sangat kecil. Faktanya, jika Anda melihat gambarnya, Anda akan menemukan bahwa matanya tampak seperti cekungan emas kecil di kulit. Mereka memiliki kulit yang sangat longgar, lembek, seperti agar-agar dan mereka sangat langka," ujar Dianne Bray, Manajer koleksi senior MV.
ADVERTISEMENT
Lalu ada juga ikan kelelawar laut dalam yang menggemaskan. Jika dilihat seksama ikan aneh ini tampak seperti makanan ravioli berkaki. Ikan mungil ini b berjalan di sepanjang dasar laut dengan kaki sirip kecil yang gemuk.
“Ini adalah kerabat anglerfish kecil kecil ... mereka punya umpan kecil kecil yang duduk di depresi di moncong mereka bahwa mereka benar-benar dapat bergerak untuk menarik mangsa dan mereka pada dasarnya berjalan di atas lantai dengan lengan dan kaki dimodifikasi mereka,” kata Bray.
Ada pula ikan dengan sirip seperti jarum panjang yang menancap ke tanah sehingga tampak seperti patung ikan hiasan yang sering dipajang di rumah. Berkat sirip panjang itu, ikan dapat melayang dan sabar menunggu mangsa yang lewat di dekatnya.
ADVERTISEMENT
Tim juga menemukan kepiting pertapa yang menggunakan karang zoanthid kolonial sebagai cangkangnya. Beberapa makhluk aneh lain yang ditemukan termasuk teripang misterius dan kan hitam seperti alien.
Setelah kapal kembali ke daratan, sampel dari hewan-hewan aneh itu akan dipelajari oleh ahli taksonomi untuk mengkonfirmasi identitas mereka atau menggambarkan spesies baru, menggunakan DNA yang diekstraksi dari hewan sebagai sumber informasi penting.
"Hasil penelitian dari pelayaran ini akan sangat berharga bagi pemahaman kita tentang lingkungan laut dalam Australia dan dampak yang ditimbulkan manusia terhadapnya," ujar Lynley Crosswell, CEO MV.