Sektor Rumah Tangga Sumbang 20,7 Persen CO2, Bisakah Kita Menguranginya?

Ilustrasi penggunaan listrik yang bijak di rumah. Foto: GBJSTOCK/Shutterstock

Kenaikan suhu udara bumi, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca, telah membawa dampak serius bagi lingkungan. Peningkatan emisi CO2 (karbon dioksida), baik dari penggunaan energi fosil untuk listrik, transportasi, maupun kebiasaan sehari-hari, telah berkontribusi pada peningkatan konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer.

Bahkan berdasarkan data tahun 2021 oleh Institute for Essential Service Reform (IESR), sektor rumah tangga di Indonesia menyumbang 3,8 persen karbon dioksida langsung, serta 20,7 persen karbon dioksida tidak langsung.

Merujuk data 2022 yang dirilis Kementerian ESDM, sektor rumah tangga menyumbang 71,36 juta BOE dari total 183,41 juta BOE atau sebesar 38,9 persen.

Namun, di balik angka yang mengkhawatirkan itu, masih ada peluang besar untuk melakukan perubahan positif. Dari praktik sehari-hari hingga keputusan pembelian, banyak langkah konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak CO2 yang dihasilkan oleh rumah tangga.

Oleh karena itu, Schneider Electric melalui inisiatif Green Heroes for Life, melakukan berbagai cara untuk mengembangkan ekosistem pendukung yang mempercepat aksi iklim melalui kolaborasi.

Bersama kumparan, Schneider Electric akan memberikan "pencerahan" kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan memanfaatkan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Schneider mengajak kamu untuk membagikan 3 Resolusi Gaya Hidup Elektrik yang Lebih Efisien. Tentunya, kamu bisa mulai resolusi ini sesuai dengan kemampuan dan dari hal-hal terdekatmu, ya. Ada hadiah voucher belanja total Rp 1 juta untuk 5 pemenang, lho!

Caranya gampang:

Periode kegiatan ini berlangsung dari 25 Januari hingga 8 Februari 2024. Yuk, tuliskan rencana resolusi gaya hidup elektrik kamu di 2024 ini dan menangkan hadiahnya!

Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio