Selain Bikin Cantik, Alis Ternyata Mencegah Manusia dari Kepunahan

11 April 2018 17:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Alis (Foto: dok.thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alis (Foto: dok.thinkstock)
ADVERTISEMENT
Alis bukanlah sekadar hiasan di wajah yang membuat manusia terlihat semakin cantik. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Ecology and Evolution, ternyata alis juga membantu manusia bertahan hidup, bahkan mencegah manusia dari kepunahan seperti yang terjadi pada Neanderthal.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara alis membantu manusia bertahan hidup adalah karena ekspresi manusia bisa terlihat lebih jelas dengan gerakan alis.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1988 menunjukkan manusia secara tidak sadar menaikkan alisnya ketika melihat seseorang dari kejauhan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka bukanlah ancaman dan ‘aman’ untuk didekati.
Pada abad ke-19, Charles Darwin juga pernah mendokumentasikan ekspresi manusia dan hewan. Ia mengatakan, menaikkan alis juga merupakan bentuk simpati pada manusia.
Alis manusia dapat menunjukkan ekspresi. (Foto: Pexels via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Alis manusia dapat menunjukkan ekspresi. (Foto: Pexels via Pixabay)
“Gerakan alis memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi yang kompleks serta merasakan emosi orang lain. Gerakan alis yang cepat adalah tanda pengakuan dan keterbukaan terhadap interaksi sosial dan menarik alis kita ke tengah menunjukkan simpati,” kata salah satu penulis studi ini, Dr. Penny Spikins dari University of York, Inggris, dilansir Sci News.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan studi ini, para peneliti menggunakan fosil tengkorak dari manusia purba, Homo heidelbergensis, yang diberi nama Kabwe 1. Manusia purba ini hidup antara 600 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu.
Dengan menggunakan perangkat lunak modelling 3 dimensi, para peneliti menguji fungsi keberadaan tulang alis yang besar pada Kabwe 1. Ketika tulang alis pada model fosil tersebut diambil, ternyata tidak ada perubahan yang terjadi.
Hal ini menunjukkan bahwa tulang alis yang besar sebenarnya tidak memiliki fungsi biologis melainkan fungsi sosial. Kemungkinannya adalah untuk menunjukkan dominasi.
Fosil tengkorak Kabwe 1. (Foto: Gerbil via Wikipedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Fosil tengkorak Kabwe 1. (Foto: Gerbil via Wikipedia Commons)
Setelah berevolusi menjadi manusia modern, tulang alis menjadi lebih halus. Kemungkinan untuk membuat manusia modern terlihat lebih ramah, dan juga agar bisa menggerakkan alisnya untuk menunjukkan berbagai ekspresi.
ADVERTISEMENT
Manusia modern hidup berpencar di berbagai wilayah. Karena itu, kemampuan untuk menunjukkan tanda bahwa mereka bersahabat dan tidak mengancam sangatlah penting untuk menunjukkan kepada orang asing bahwa mereka tidak bermaksud jahat dan bisa hidup bersama dengan orang asing.
Menurut Spikins, dilansir Science Alert, perilaku ini sama seperti yang dilakukan oleh anjing. Anjing memiliki buntut yang bisa digerakkan dan wajah yang lebih rata daripada serigala. Hal ini merupakan hasil evolusi yang membuat anjing terlihat lebih bersahabat, terutama untuk manusia.
Proses evolusi dari alis inilah yang membuat manusia terlihat lebih ramah dan mampu hidup bersama dengan manusia lain. Karena itu, evolusi dari alis membantu manusia untuk tetap bertahan hidup dan tidak punah.
ADVERTISEMENT