Sempat Ralat Pernyataan, CDC Akhirnya Akui Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

7 Oktober 2020 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat,(Centers for Disease Control and Prevention/CDC), akhirnya memasukkan cara penyebaran virus corona SARS-CoV-2 lewat udara atau aerosol ke dalam protokol kesehatan. Artinya, CDC telah mengakui bahwa virus corona dapat menyebar lewat udara atau partikel yang lebih kecil di udara.
ADVERTISEMENT
Menurut CDC, menjaga jarak fisik 1,8 meter tidak akan cukup untuk menghentikan penularan virus corona tanpa didukung dengan protokol kesehatan lain, terlebih ketika berada di dalam ruangan tertutup.
“Orang yang secara fisik berada di dekat (jarak 1,8 meter) pasien positif COVID-19 atau melakukan kontak langsung dengan pasien corona, memiliki risiko tinggi terinfeksi corona,” tulis CDC dalam pedoman barunya.
Ada tiga cara seseorang mudah tertular virus corona:
Guru memberikan pengarahan kepada murid pada hari pertama masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy El Fitra/Antarafoto
Kendati CDC telah mengakui corona bisa menular lewat udara, panduan protokol kesehatan yang mereka berikan tetap sama seperti sebelumnya. "CDC terus percaya, berdasarkan ilmu pengetahuan saat ini, bahwa orang lebih mungkin terinfeksi ketika berada dekat dengan orang dengan COVID-19," kata CDC seperti dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
"Orang dapat melindungi diri dari virus penyebab penyakit COVID-19 dengan menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari orang lain, memakai masker yang menutupi hidung dan mulut, sering mencuci tangan, sering membersihkan permukaan yang disentuh, dan tinggal di rumah saat sakit."
CDC bilang, ketika di dalam ruangan pengap dengan ventilasi yang buruk, risiko penularan virus akan semakin tinggi, bahkan bisa menginfeksi dengan jarak lebih dari 1,8 meter. “Ada bukti bahwa dalam kondisi tertentu, orang dengan COVID-19 tampaknya telah menginfeksi orang lain dengan jarak lebih dari 1,8 meter,” kata CDC.
Seorang instruktur senam yang mengenakan APD memimpin senam pagi untuk pasien virus corona COVID-19 di sebuah hotel di Karawaci, Banten, Indonesia, Senin (5/10). Foto: Adek Berry/AFP
"Penularan ini terjadi di dalam ruang tertutup yang memiliki ventilasi buruk. Kadang-kadang orang yang terinfeksi bernapas dengan berat, misalnya saat bernyanyi atau berolahraga."
ADVERTISEMENT
CDC juga memasukkan penularan corona lewat permukaan benda yang terkontaminasi ke dalam protokol kesehatan, meski risikonya jauh lebih kecil ketimbang penularan antar-manusia. Ini bisa terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek yang terkontaminasi corona lalu secara tidak sadar mereka menyentuh mulut, hidung, dan mata. Namun CDC menegaskan, penularan lewat benda mati ini dianggap sebagai cara yang tidak umum.
Sebelumnya, CDC telah merevisi poin-poin pedoman protokol kesehatan tentang penularan corona lewat udara yang diunggah beberapa waktu lalu di situsnya. Mereka mengatakan bahwa pedoman tersebut merupakan kesalahan upload karena masih berupa draft. Kini, CDC telah resmi memasukkan penularan secara aerosol ke dalam protokol kesehatan.