Seni Cadas Naratif Tertua Berusia 51.200 Tahun Ditemukan di Gua Sulawesi

5 Juli 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 17 Juli 2024 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seni cadas naratif ditemukan di sebuah gua di Sulawesi.  Foto: Journal Nature
zoom-in-whitePerbesar
Seni cadas naratif ditemukan di sebuah gua di Sulawesi. Foto: Journal Nature
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok arkeolog menemukan lukisan tertua di antara dinding batu gua yang menjulang tinggi di Sulawesi. Lukisan kuno ini tidak hanya menceritakan sebuah kisah, ia juga memiliki implikasi penting terkait pemahaman mengenai asal-usul seni paling awal.
ADVERTISEMENT
Lukisan cadas ini merupakan salah satu dari banyak seni yang ditemukan di sekitar lanskap karst dataran rendah Sulawesi Selatan yang baru-baru ini dipelajari oleh para peneliti dari Griffith University dan beberapa organisasi di Indonesia, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana selaku ahli seni cadas yang saat ini sedang menjalani program doktoral (PhD) di Griffith Centre for Social and Cultural Research (GCSCR). Penelitian tercatat dalam jurnal yang terbit di Nature.
Para peneliti mengamati sebuah lukisan gua yang ditemukan di wilayah Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Lukisan yang baru saja dideskripsikan ini menggambarkan tiga sosok mirip manusia tengah berinteraksi dengan seekor babi, diduga mengisahkan tentang perburuan babi di zaman dulu.
ADVERTISEMENT
“Seniman tersebut berhati-hati dalam menempatkan keempat gambar figuratif terpisah ini dalam jarak spasial yang berdekatan satu sama lain dan menggambarkan interaksi mereka sehingga membuat siapa saja yang melihatnya bisa menyimpulkan rangkaian peristiwa yang terjadi pada gambar-gambar tersebut. Hasilnya, ini adalah adegan yang tersusun menjadi sebuah cerita,” kata Adam Brumm, penulis studi dan profesor arkeologi di Griffith University, Brisbane, Australia, dikutip dari IFL Science.
“Ini adalah teknik canggih yang menjadi bagian penting dari budaya artistik dan tradisi bercerita beragam yang ditemukan di semua orang pada saat itu.”
Seni cadas menceritakan perburuan babi ditemukan di gua Sulawesi. Foto: Journal Nature
Selain menjadi lukisan naratif tertua, adegan tersebut menjadi seni gua figuratif paling awal yang diketahui. Dengan menggunakan teknik penanggalan baru, seni cadas diperkirakan dibuat sekitar 51.200 tahun lalu. Usia ini sangat tua untuk sebuah karya seni naratif, karena gambar atau lukisan yang bercerita merupakan hal yang tak umum hingga sekitar 14.000 - 11.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sekitar 35.000 tahun lalu, sebagian besar karya seni sangat terbatas, hadir hanya dalam bentuk abstrak tanpa mengacu pada kehidupan dunia nyata. Beberapa gambar seni cadas dari periode ini dapat dianggap figuratif, artinya gambar-gambar tersebut menggambarkan figur dan objek yang dapat dikenali dari realitas fisik, seperti manusia atau hewan. Namun, gambar seperti ini sangat langka, dan memang sebagian besar ditemukan di Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Munculnya karya seni naratif menyoroti tonggak penting sejarah manusia. Seiring dengan semakin kompleksnya kehidupan manusia, karya seni pun semakin kompleks, mulai dari bentuk abstrak dan coretan yang berkembang menjadi gambar figuratif yang tidak mewakili kehidupan tapi memiliki makna yang dalam.
"Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi," jelas Oktaviana.
Kamu mungkin bertanya, kenapa Sulawesi menjadi lokasi perkembangan seni cadas paling nyata? Menurut peneliti, kemungkinan besar karya seni yang sama rumitnya telah dibuat di tempat lain sekitar waktu yang sama, tapi belum ditemukan sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
“Manusia mungkin membuat gambar serupa di tempat lain di dunia pada periode waktu yang sama dan bahkan lebih awal, tapi buktinya belum ada atau belum ditemukan,” papar Profesor Brumm, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
“Seni Sulawesi kini merupakan bukti tertua yang masih ada dari perkembangan penting dalam sejarah seni ini, tetapi kemungkinan besar seni ini bermula di suatu tempat di Afrika, tempat spesies kita berevolusi."