Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Seperti China, AS Juga Kembangkan Senjata Laser ala Star Wars
4 Desember 2018 8:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mengembangkan sebuah senjata laser . Bekerja sama dengan beberapa universitas dan perusahaan kecil, senjata laser ala Star Wars itu mampu mengirimkan perintah suara atau membuat luka bakar pada targetnya dari jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Menurut David Law, kepala ilmuwan dari Direktorat Senjata Tak Mematikan Departemen Pertahanan AS, teknologi senjata laser yang bernama Scalable Compact Ultra-short Pulse Laser Systems (SCUPLS) itu punya banyak manfaat. Dia menjelaskan SCUPLS bisa menjadi alat tambahan di kendaraan taktis ringan serta bisa membantu mengontrol massa.
SCUPLS terdiri dari dua sistem laser. Sistem pertama menembakkan sebuah cahaya inframerah pendek yang durasinya hanya satu per kuadriliun detik. Laser menembakkan cahaya inframerah beberapa kali untuk mengoyak elektron dari udara. Hal itu membuat terbentuknya bola plasma tak kasat mata di dekat target tembakan.
Sistem kedua menembakkan cahaya inframerah yang sedikit lebih panjang ke arah bola plasma tersebut, menyebabkan terjadinya ledakan cahaya dengan tiga efek berbeda.
Pada intensitas terendah, ledakan akan memproduksi perintah suara simpel untuk mengkomunikasikan suatu peringatan, misalnya, "Setop! Jangan pergi lebih jauh!". Peringatan tersebut bisa mencapai jarak sekitar 100 meter.
ADVERTISEMENT
Pada intensitas yang lebih tinggi, senjata laser bisa membuat sebuah peringatan berbentuk visual dan suara yang bisa membuat target jadi pusing serta tuli untuk sementara waktu. Di samping itu, SCUPLS juga bisa membuat rasa panas lokal pada kulit yang menyebabkan rasa sakit pada targetnya.
"Efek ledakan cahaya akan memperingatkan target manusia, baik di atas kendaraan atau yang berjalan kaki, untuk tidak mendekat," ujar Law kepada Newsweek.
"Jika target terus mendekat ke posisi personel militer, maka ia bisa meningkatkan kekuatan plasma pada target untuk menciptakan efek mengusir yang tidak mematikan," katanya.
Law menambahkan bahwa kemampuan untuk mengirimkan perintah suara dalam jarak yang sangat jauh juga memberikan kemampuan untuk memberi peringatan dengan pemaksaan yang lebih rendah.
Agar senjata tidak mematikan
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan senjata laser tidak menyebabkan kerusakan permanen pada target, Law menjelaskan, laser dan optik pada senjata harus mudah digunakan. Jadi pengguna bisa mengetahui dengan pasti kekuatan yang diberikan pada target.
"Studi terhadap manusia terus berjalan sampai kita benar-benar memahami risiko dari setiap efek SCUPLS serta asosiasinya terhadap cedera yang mungkin terjadi," kata Law.
Sekarang, senjata laser ini masih dalam tahap awal dan sebelum bisa diproduksi massal masih harus ada riset lanjutan untuk mengembangkan SCUPLS.
Uniknya, pengembangan senjata laser seperti ini juga sedang dilakukan oleh China. China dikabarkan juga sedang merakit senapan laser yang diberi nama sebagai ZKZM-500.
ZKZM-500 merupakan senjata berkaliber 15 milimeter dengan berat yang hampir sama dengan AK-47, yakni 3 kilogram. Senapan laser ini diklaim mampu menembakkan lebih dari 1.000 tembakan laser, dan masing-masing tembakan bisa bertahan hingga 2 detik.
ADVERTISEMENT
Senapan laser ini mampu menembakkan gelombang energi yang tak kasat mata hingga jarak 800 meter dan bisa membuat kulit manusia terbakar, tapi juga dirancang tidak mematikan untuk manusia.
Live Update