Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Seperti Manusia, Orang Utan di Kalimantan Bisa Obati Diri Sendiri
11 April 2018 6:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Bukan hanya manusia yang menggunakan tumbuh-tumbuhan untuk mengobati rasa sakit. Ternyata ada pula hewan yang bisa memanfaatkan ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk pengobatan.
ADVERTISEMENT
Helen Morrogh-Bernard, ahli ekologi tingkah laku dari Borneo Nature Foundation , telah menghabiskan waktu selama beberapa dekade untuk mempelajari orang utan di hutan Kalimantan Tengah. Ia telah menemukan bukti bahwa orang utan bisa di sana menggunakan tumbuhan untuk pengobatan.
Morrogh-Bernard dan para koleganya menghabiskan waktu lebih dari 20 ribu jam untuk mengamati orang utan. Mereka menemukan, 10 ekor orang utan mengunyah tanaman yang bukan makanan mereka dan menggosokkan hasil kunyahan tanaman tersebut ke lengan dan kaki mereka. Primata tersebut terlihat menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk menggosok-gosokkan bagian tubuh mereka itu.
Para peneliti mengatakan, baru pertama kali ini mereka menyaksikan hewan memanfaatkan analgesik topikal, obat untuk menghilangkan rasa sakit. Daun yang digunakan orang utan tersebut berasal dari Dracaena cantleyi, tumbuhan yang juga digunakan untuk oleh penduduk lokal untuk mengobati rasa nyeri.
Hasil uji coba kimiawi yang dilakukan pada sel-sel manusia menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memang bisa mengurangi produksi sitokin, senyawa organik yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, berdasarkan hasil uji coba ini, diduga orang utan tersebut menggunakan tanaman itu untuk mengurangi rasa nyeri, kata Jacobus de Roode, ahli biologi dari Emory University, dilansir Scientific American .
Bukan hanya primata, serangga pun punya kemampuan untuk mengobati diri sendiri. Misalnya saja ulat bulu beruang. Ketika terinfeksi oleh lalat parasit, ulat itu akan segera mencari dan memakan tanaman yang beracun bagi lalat tersebut.
Pada hewan yang lebih kompleks, cara pengobatan bisa mereka pelajari dari anggota kelompok mereka. Menggunakan tanaman untuk pengobatan misalnya, mungkin bisa diajarkan dari satu orang utan ke orang utan lainnya.
Namun begitu, cara pengobatan seperti ini hanya Morrogh-Bernard pada orang utan yang berada di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, menurut Morrogh-Bernard, bisa jadi perilaku ini hanya diturunkan dalam kelompok orang utan yang berada di wilayah itu saja.
ADVERTISEMENT